Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2023, 10:00 WIB
Carissa Juwita,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon mahasiswa yang ingin kuliah di luar negeri, menulis esai menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi. Namun, persyaratan esai tersebut membuat banyak calon mahasiswa bingung bagaimana cara menulisnya.

Sebelum menulis esai, kamu dapat mengetahui jenis-jenis esai beasiswa luar negeri, yakni Motivation Letter atau Motivation Statement, Personal Statement, Statement of Purpose, Study Objective dan  Study Plan.

Meski sama-sama esai, namun tujuan penulisan masing-masing esai tersebut jelas berbeda. Untuk lebih jelasnya, berikut ini perbedaan masing-masing esai dan cara menulisnya, melansir konsultan beasiswa Kobi Education.

Baca juga: Beasiswa S2-S3 University of Melbourne, Tunjangan Rp 366 Juta Per Tahun

Perlu dipahami, esai untuk setiap orang bisa berbeda, sesuai dengan tujuan studimu. Karena itu, penulisan esai baiknya tidak menyadur milik orang lain.

1. Motivation Letter atau Motivation Statement

Esai yang berisikan penjelasan mengapa kamu ingin mendapatkan beasiswa yang kamu pilih. Kamu dapat menuliskan kekurangan dan kelebihan yang kamu miliki.

Contohnya :

Dear sir/madam

My name is Anindito Faaz, applying for MSc Integrative Neuroscience at the University of Edinburgh. I hold a bachelor's degree in Veterinary Medicine from Future University Indonesia. I am keenly interested in neuroscience as well as want to be an expert in it.

The field of neuroscience is strongly related to my past experience and research focus. During my undergraduate study, I tried to specialize in that field by becoming a laboratory assistant in a microanatomy laboratory. Faculty of Veterinary Medicine, Future University. During my three years work in laboratory, I was involved in our department’s neuroanatomy research entitled “Brain Mapping of Indonesian Bat’s as an Animal Model for Rabies Diseases.” Having experience for three years in neuroanatomy and animal model. I have become more interested in studying neuroscience to deepen my skill and knowledge.

Baca juga: Syarat Nilai IELTS untuk Kuliah di Singapura, Inggris, dan AS

I have a special personal reason to study neuroscience at Edinburgh. My late mother was diagnosed with Schizophrenia and I understand the burden of the family who has a schizophrenic family member. Some mental illnesses and neurological problems actually have started during pregnancy since the baby is still in the womb. However, the study is still growing and I would like to explore the possibility of Schizophrenia developing since the baby is in the womb with zebrafish as an animal model.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com