Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Percepat Transformasi PAUD, Atasi Ketertinggalan Belajar karena Pandemi

Kompas.com - 25/07/2023, 14:47 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menggandeng negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk mempercepat transformasi pendidikan anak usia dini (PAUD).

Langkah tersebut diambil untuk mengatasi ketertinggalan masa belajar dan tumbuh kembang pada anak usia dini yang sempat diperparah oleh situasi pandemi Covid-19.

Didukung oleh Sekretariat ASEAN dan The Southeast Asian Ministers of Education Organization Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP) menyambut kedatangan 200 peserta yang terdiri atas menteri pendidikan dari 11 negara kawasan Asia Tenggara, duta besar negara-negara Asia Tenggara untuk Indonesia, serta ratusan delegasi dan pembicara di Hotel St. Regis Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Baca juga: Syarat Usia Masuk SD, SMP, SMA di PPDB DKI Jakarta

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen PDM), Iwan Syahril mengatakan bahwa sebagai langkah pemulihan pembelajaran pascapandemi, perlu dirancang kurikulum yang memiliki resiliensi dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Menurutnya, kurikulum harus memperhatikan kondisi masyarakat global, kesetaraan gender, perubahan iklim, pendidikan inklusif, sehingga mendukung ketersediaan layanan PAUD yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam upaya percepatan transformasi PAUD salah satunya penyediaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini berkualitas yang inklusif melalui perencanaan, pemantauan dan evaluasi yang tepat.

Selain itu, proses transisi PAUD ke Sekolah Dasar yang menyenangkan sebagai bagian penting dari program Merdeka Belajar juga menjadi hal vital dalam menentukan kesuksesan transformasi PAUD.

Fokus utama lainnya yang menjadi perhatian khusus yakni memastikan adanya kolaborasi ekosistem PAUD, termasuk sekolah, pemerintah daerah, guru, orang tua dan masyarakat.

Baca juga: Kemendikbud Resmi Keluarkan Aturan Wisuda PAUD-SMA, Bukan Acara Wajib

“Saya berharap konferensi hari ini menjadi kesempatan bagi negara-negara ASEAN untuk menyatukan berbagai gagasan dengan saling berbagi praktik baik dalam penyediaan layanan PAUD yang berkualitas. Bersama-sama kita dapat membangun masa depan yang lebih baik, dimulai dari komitmen yang lebih kuat dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD,” tuturnya.

Iwan Syahril turut menyampaikan apresiasi kepada para narasumber yang terlibat dalam sesi pleno dan paralel yang berasal dari Indonesia, dan negara-negara lain seperti Selandia Baru, Jepang, Kanada, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Laos, Singapura, Kamboja, dan Vietnam. Apresiasi juga disampaikan Iwan Syahril kepada seluruh panitia yang terdiri atas Sekretariat ASEAN, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal PDM Kemendikbud Ristek, SEAMEO CECCEP, TANOTO Foundation, dan Asia-Pacific Regional Network for Early Childhood (ARNEC).

“Saya menyadari tanpa kerja sama yang baik, mustahil kita dapat menggelar acara ini. Tanpa komitmen dan semangat yang tinggi dari panitia, konferensi dan deklarasi pertama ECCE di tingkat menteri kawasan Asia Tenggara tidak mungkin terlaksana. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi keterlibatan Ibu dan Bapak semua dalam konferensi ini,” ucapnya.

Baca juga: Beasiswa Sekolah Pelita Harapan 2023, Gratis sampai Lulus SMA

Selain memimpin pertemuan para delegasi negara-negara anggota ASEAN melalui Dialog Kebijakan PAUD di ASEAN (SEA PD on ECCE) ini, Kemendikbud Ristek juga melanjutkan keberhasilan dalam memimpin Kelompok Kerja Bidang Pendidikan G20.

Melalui forum-forum internasional, Kemendikbud Ristek terus memperkenalkan transformasi Merdeka Belajar serta menguatkan gotong royong dan komitmen dalam upaya mempercepat transformasi PAUD dan memulihkan ketertinggalan masa belajar dan tumbuh kembang pascapandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com