Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Kurikulum Merdeka, Siswa, Guru, dan Orangtua Jadi Senang

Kompas.com - 17/07/2023, 16:28 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah satuan pendidikan tingkat sekolah dasar telah merasakan dampak positif dari implementasi Kurikulum Merdeka yang mulai diterapkan secara bertahap sejak tahun ajaran 2021-2022.

Berkat penerapan Kurikulum Merdeka, kegiatan belajar-mengajar di ruang kelas semakin atraktif sehingga mendorong minat belajar peserta didik semakin tinggi.

Baca juga: 30 Kampus Swasta dengan Status Akreditasi Unggul dari BAN-PT

Kepala Sekolah Dasar Kemala Bhayangkari 01 Balikpapan, Baharudin mengatakan Kurikulum Merdeka memiliki perbedaan dengan Kurikulum 2013 karena menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Kurikulum Merdeka memberikan ruang yang seluasnya bagi pendidik dan peserta didik untuk berkolaborasi dalam merancang pembelajaran mulai dari perencanaan hingga hasil yang ingin dicapai bersama.

"Berkat impelementasi Kurikulum Merdeka, anak menjadi senang, guru menjadi tenang, dan orang tua menjadi bahagia sesuai dengan motto sekolah. Kenapa anak-anak senang? Karena mereka dilibatkan dari mulai perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan tahap asesmen yang dahulu tidak seperti itu," ujar dia dalam keterangannya, Senin (17/7/2023).

Baharudin meneruskan inti dari implementasi Kurikulum Merdeka adalah agar pembelajaran disesuaikan dengan tingkat kompetensi peserta didik di setiap kelasnya.

Dalam setahun terakhir ini, para guru juga memiliki rapor masing-masing untuk mengetahui progres dari implementasi Kurikulum Merdeka.

"Jadi Kurikulum Merdeka dirancang sedemikian rupa agar anak-anak lebih nyaman ketika belajar. Kemudian tidak dipaksa buru-buru untuk menguasai suatu pelajaran," jelas Baharudin.

Dampak positif dari implementasi Kurikulum Merdeka juga disampaikan Kepala SDN Mampang Prapatan 02 Pagi, Yeyet Husnawati.

Yeyet menjelaskan sekolahnya sudah menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022-2023.

Berkat implementasi Kurikulum Merdeka, guru dan peserta didik fokus kepada materi esensial dan capaian pembelajaran yang ditetapkan bersama.

"Sebelum menggunakan Kurikulum Merdeka, para guru lebih mengejar pada penyelesaian materi dalam satu semester ataupun satu tahun pembelajaran. Dengan capaian pembelajaran, dari segi waktu penuntasan pembelajaran itu panjang, guru bisa eksplore dan siswa lebih bisa mendalami pembelajaran secara lebih bermakna," tutur dia.

Keunggulan lainnya dari Kurikulum Merdeka adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Melalui program tersebut, satuan pendidikan dan guru bisa menanamkan karakter yang baik bagi peserta didik secara berkelanjutan.

"Pada kurikulum sebelumnya penanaman karakter hanya kita lakukan melalui pembiasaan saja. Tetapi saya lihat anak-anak sangat menyukai kegiatan ini karena pembelajaran bisa di dalam kelas maupun di luar kelas," ungkap dia.

Pengamat Pendidikan dari Universitas Gadjah Mada, Prof. Budi Santoso telah mengatakan, keunggulan Kurikulum Merdeka terdapat pada relaksasi mata pelajaran.

Baca juga: Kemendikbud: Sudah Ada 803 PTS yang Digabungkan sejak 2015

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com