Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Universitas Fort De Kock Belajar Buat Obat Tradisional di BRIN

Kompas.com - 16/07/2023, 11:08 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber BRIN

KOMPAS.com - Mahasiswa dari Program Studi Farmasi, Fakultas Kesehatan, Universitas Fort De Kock, Bukit Tinggi, Sumatera Barat mempelajari pembuatan obat tradisional di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Senin (10/7/2023).

Adapun kunjungan itu dalam rangka mengembangkan potensi mahasiswa di bidang kesehatan dan obat. Karena itu, para mahasiswa melakukan kunjungan industri ke Kawasan Sains Teknologi (KST) BJ Habibie Serpong milik BRIN tersebut.

Salah satu perwakilan dari Universitas Fort de Kock, Fajrian Aulia Putra, coba menyampaikan inisiatif dari kampusnya mengunjungi fasilitas BRIN.

"Kami sudah lama berinisiasi untuk melakukan kunjungan ini, dalam rangka membuka wawasan dari mahasiswa, untuk dapat mengembangan potensi di bidang obat-obatan," ujarnya dikutip dari laman BRIN.

Baca juga: Ikut MBKM, 6 Mahasiswa Itera Belajar Jadi Peneliti di BRIN

"Tentunya tidak hanya obat-obatan, kita juga memerlukan pengembangan teknologi, sehingga mahasiswa dapat mengetahui perkembangan teknologi di bidang obat-obatan," imbuh dia.

Diharapkan, dengan kunjungan ini akan ada tindak lanjut untuk melakukan kerja sama dengan BRIN.

Tentunya agar riset-riset yang ada di Universitas Fort De Kock dapat dikembangkan lebih bagus lagi, dengan adanya kerja sama.

"Di universitas masih terkendala dalam keterbatasan teknologi di bidang obat-obatan," tutur Fajrian.

Dalam kunjungan ini, sebanyak 80 mahasiswa dan 4 dosen mengikuti kegiatan. Sebelum melakukan kunjungan ke laboratorium, mahasiswa menerima penjelasan dari periset Organisasi Riset Kesehatan BRIN.

Sementara mewakili Organisasi Riset Kesehatan, Chaidir dari Pusat Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional, menyampaikan bahwa infrastruktur riset BRIN terbuka bagi masyarakat.

Termasuk mahasiswa yang ingin melakukan praktik kerja lapang (PKL), tugas akhir (TA), atau program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).

"Fasilitas BRIN dibangun untuk digunakan seluruh rakyat Indonesia, terutama yang bergerak di bidang pendidikan dan penelitian," katanya.

Tentunya aset-aset ini semua terbuka, dapat digunakan untuk para mahasiswa, supaya mempunyai pengalaman.

Selain itu juga dapat menggunakan peralatan-peralatan yang lebih canggih seperti alat analitik, biologi molekuler, agar bisa lebih jauh untuk malakukan pengembangan penelitian.

Selama kunjungan, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengunjungi fasilitas yang canggih dan teknologi mutakhir, yang ada di laboratorium Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) BRIN.

Baca juga: Dosen ITB Inovasi Perangkat untuk Penjagaan Lansia

Mahasiswa juga berpartisipasi dalam sesi diskusi yang interaktif dengan para periset, yang terkait dengan program studi mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com