Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar: Lulusan Perguruan Tinggi Tidak Bisa Hanya Mengandalkan Ijazah

Kompas.com - 07/07/2023, 15:02 WIB
Nugraha Perdana,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

"Jangan sampai magang hanya duduk-duduk saja, bikinin kopi, satu semester enggak dapat apa-apa, tapi itu bertahap perlu pembenahan," katanya.

Baca juga: Kominfo-DQLab Buka Beasiswa Data Science untuk Umum dan Pemula

Dia mencontohkan, misal seorang mahasiswa magang di bagian finance bank bisa melakukan edukasi keuangan kepada ibu-ibu rumah tangga yang acap kali terjebak investasi bodong.

"Ini juga penting, seperti magang di finance, banyak orang terjebak investasi bodong. Misalnya bisa melakukan edukasi keuangan ke ibu-ibu rumah tangga, kerjasama juga dengan PKK," katanya.

Selain itu, menurutnya, para lulusan perguruan tinggi ke depan diharapkan tidak hanya terjebak pada ilmu yang dipelajari saat kuliah saja.

"Kita harus mencermati lulusan ekonomi seperti apa. Memang selama empat tahun belajar, tapi setelah itu selama 30 tahun akan berkarir. Jangan sampai 30 tahun berkarir terkungkung oleh (kemampuan yang diperoleh selama) empat tahun itu, harus punya keberanian," katanya.

Menurutnya, konsep Merdeka Belajar yang digaungkan oleh pemerintah saat ini bisa dihubungkan dengan konsep Merdeka Berkarir. Hal itu juga untuk mendukung manifestasi Indonesia Emas 2045 yang dicita-citakan sebagai negara maju.

"Dengan jejaring komunitas career center, itu Merdeka Berkarir. Jadi Merdeka Belajar harus terhubung dengan Merdeka Berkarir. Maka kami menaruh harapan besar dari dekan-dekan fakultas ekonomi dari 82 perguruan tinggi negeri untuk bersama-sama berembuk," katanya.

Baca juga: Tingkatkan Mutu SDM, PPM Manajemen Buka Program Pelatihan Sertifikasi

Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) AFEBI, Abd Rahman Kadir mengatakan, persaingan untuk memasuki perguruan tinggi negeri saat ini cukup ketat. Namun, menurutnya hal itu pada akhirnya bertujuan untuk menghasilkan lulusan-lulusan terbaik di Indonesia.

Pihaknya juga berupaya berkomitmen untuk melakukan perbaikan secara terus menerus dari proses kegiatan belajar mengajar saat ini.

"Seperti yang dikatakan Pak Wagub, persaingan masuk perguruan tinggi negeri itu ketat. Jadi input kami, orang-orang terpilih, sehingga kita harus memperbaiki proses. Agar, output menjadi baik dan outcome, punya manfaat untuk bangsa dan negara," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com