Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UM Surabaya: Berlebihan Makan Daging Picu 7 Penyakit Ini

Kompas.com - 28/06/2023, 12:44 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Raya Idul Adha merupakan hari raya besar yang identik dengan penyembelihan hewan kurban. Saat hari raya ini banyak masyarakat yang mengonsumsi daging, baik daging sapi maupun daging kambing.

Daging kambing maupun sapi diolah melalui beragam menu masakan yang lezat. Misalnya, gulai, sate, dan rica-rica.

Namun banyak makan daging saat Idul Adha bisa menyebabkan penyakit serius muncul.

Apa saja penyakit yang bisa muncul karena kebanyakan makan daging?

Baca juga: Sering Mengantuk di Pagi Hari? Coba 5 Cara Mengatasi dari Ners UM Surabaya

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, Dede Nasrullah menjelaskan daging adalah sumber makanan yang tinggi protein dan tinggi akan lemak. Kandungan lemak dan protein yang tinggi ini perlu diwaspadai saat memakan daging.

"Banyak masyarakat kita mengolah daging menjadi sate, rendang, kare dan lain sebagainya. Mengkonsumsi daging bagi kesehatan memiliki banyak manfaatnya terutama dalam hal pembentukan otot, meningkatkan kekebalan tubuh serta mencegah anemia," ujar Dede dilansir dari laman UM Surabaya.

Dede mengatakan seseorang yang berlebihan mengonsumsi daging kurban berisiko terkena beberapa penyakit.

Pertama, akan menyebabkan sembelit/konstipasi. Dikarenakan daging ini tidak memiliki serat yang dapat membantu untuk melancarkan pencernaan.

Oleh karena, jika seseorang banyak mengonsumsi daging, maka seseorang bisa mengkombinasikan dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.

Kedua, akan muncul masalah pencernaan. Terlalu banyak mengonsumsi daging yang mengandung protein hewani, tapi rendah serat, maka pencernaan dalam tubuh kita akan bermasalah.

"Dikarenakan bakteri dalam perut yang tidak cukup mendapatkan nutrisi serat tersebut," tegas dia.

Baca juga: Dosen Unair Beri Cara Masak Daging Kurban Idul Adha yang Sehat

Ketiga, akan menyebabkan dehidrasi/kekurangan cairan.

Itu karena, pencernaan protein membutuhkan energi besar dan membutuhkan air untuk membuang kelebihan nitrogen dari hasil pemecahan molekul protein di dalam usus.

Keempat, akan meningkatkan risiko penyakit yang berkaitan dengan kolesterol dan lemak, seperti penyakit jantung sehingga menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

Kelima, menimbulkan berkeringat lebih dan dapat memicu bau badan yang tidak sedap.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com