Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhardis
PNS

Saat ini bekerja sebagai periset di Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunitas, BRIN

Naming

Kompas.com - 04/06/2023, 14:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

APALAH arti sebuah nama. Adagium ini sering kita dengar dan selalu digunakan orang-orang saat berkenalan. Tujuannya romantis, biar si kawan tutur merasa so sweet.

Lantas, apakah benar nama itu tidak berarti? Adakah orangtua, lebih-lebih seorang ibu, mau menamai anaknya dengan “Jahanam”, “Syetan”, atau “Iblis”?

Saya pikir, tidak seorang pun di dunia ini mau dinamai seperti itu. Dengan demikian, mulai saat ini, nama itu berarti, ya!

Kembali kepada nama. Dalam linguistik, setiap nomina (kata benda) diberikan nama (lambang) sesuai dengan konsep yang dimilikinya.

Kuda dinamai /k,u,d,a/ karena memiliki konsep ‘binatang menyusui, berkuku satu, biasa dipiara orang sebagai kendaraan (tunggangan, angkutan) atau penarik kendaraan dan sebagainya’.

Binatang lain yang biasanya dikendarai adalah unta. Meskipun sama-sama memiliki konsep ‘tunggangan, angkutan’, orang-orang tidak menamainya dengan /kuda/ karena dia tidak memiliki spesifikasi ‘berkuku satu’.

Unta memiliki kekhasan kuku belah, leher panjang, dan berpunuk. Punuk hanya dimiliki unta. Leher panjang dimiliki Jerapah, tapi binatang ini tidak dinamai /unta/ karena tidak memiliki punuk dan tidak dijadikan tunggangan.

Sesederhana itukah penamaan terhadap nomina?

Satu hal penting, hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan (nomina) bersifat arbitrer (manasuka), alias tidak wajib sesuatu benda dinamai A, B, atau C.

Semua tergantung konvensi/kesepakatan masyarakat penuturnya. Di Indonesia, ketiga binatang tersebut disepakati bernama kuda, unta, dan jerapah.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com