Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM: Ini Manfaat Puasa bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Kompas.com - 20/03/2023, 17:41 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dalam hitungan hari umat muslim akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Melaksanakan ibadah puasa diketahui memiliki beragam manfaat baik bagi kesehatan fisik maupun mental.

Psikolog dari UGM, Dr. Bagus Riyono menyebutkan berpuasa bermanfaat untuk meningkatkan kontrol diri.

Baca juga: Ini 10 Jurusan Kuliah Tersulit, Mau Daftar?

"Dengan berpuasa kita dilatih delay gratification atau menunda pemuasan dari makan, emosi dan lainnya," kata dia mengutip laman UGM, Senin (20/3/2023).

Dosen Fakultas Psikologi UGM ini mencontohkan menunda pemuasan terkait emosi.

Dengan adanya jeda, tidak impulsif maka akan terjadi penurunan ketegangan atau stres dalam diri.

Disamping itu dikatakan Bagus saat menjalankan puasa, jiwa dilatih untuk disiplin dan tekun sehingga hati merasakan tenang.

Selain itu puasa juga bisa melatih diri untuk merespons semua hal dengan lebih tenang, dengan begitu dapat menurunkan stres dalam diri.

"Puasa Ramadhan menjadi momentum untuk bersiap-siap menjalani kehidupan setelah selesai nanti. Jadi jangan sampai mengendalikan diri hanya saat puasa saja, justru ini menjadi latihan mengendalikan diri untuk persiapaan kehidupan setelah puasa," jelas dia.

Sementara Dietisien dari FKKMK UGM, Tony Arjuna menyampaikan puasa membuat badan secara fisik menjadi semakin sehat.

Sebab, saat puasa secara fisiologis melatih tubuh dalam pembakaran kalori.

Hanya saja ada kebiasaan yang masih salah dijalankan oleh masyarakat dalam pemilihan makanan saat buka dan sahur yang bisa memengaruhi kesehatan dan kebugaran tubuh di saat menjalankan puasa.

Baca juga: Kisah Satu Keluarga yang Sukses Lulus dari Pendidikan Dokter

"Saat buka puasa makan dalam jumlah yang banyak sehingga menyebabkan gula darah dalam tubuh cepat naik dengan tinggi namun turunnya juga cepat. Hal ini yang tidak sehat untuk badan, adanya jadi lemes dan ngatuk karena caranya kurang tepat," ujar dia.

Menurut dia, saat menyantap makanan saat berpuka perlu dilakukan pengaturan makan secara bertahap.

Hal itu penting dilakukan supaya energi yang dikeluarkan juga keluar secara bertahap.

Lalu, jenis makanan seperti apa yang baik dikonsumsi saat buka dan sahur?

Tony menganjurkan masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang sifatnya lambat dicerna tubuh. Misal untuk protein seperti daging, ikan, ayam.

Sedangkan sumber karbohidrat dianjurkan untuk memilih dari karbohidrat kompleks seperti nasi merah, ubi, sereal, roti gandum utuhdibanding karbohidrat sederhana seperti nasi putih dan mie.

Selain itu juga mengonsumsi buah serta sayuran karena memiliki kandungan tinggi serat yang lambat dicerna sehingga bisa kenyang lebih lama.

"Selama puasa agar tetap sehat dan bugar kuncinya bukan makan mahal dan enak. Kuncinya makanan yang bervariasi, semakin variatif maka semakin banyak zat gisi yang diperoleh tubuh," tutur Tony.

Baca juga: Kisah Mahasiswa Kembar ITS, Lulus Kuliah Raih IPK 3,77 dan 3,74

Direktur Halal Research Center Fakultas Peternakan UGM, Nanung Danar Dono menyampaikan bahwa pemilihan dan pengolahan bahan makanan memiliki pengaruh terhadap kesehatan tubuh.

"Pilih bahan yang segar karena kandungan gizinya lengkap dan belum banyak yang rusak. Hindari penggunaan daging basi atau bangkai karena kandungan gizinya tentunya sudah banyak yang berkurang dan berpotensi menimbulkan penyakit," terang dia.

Dia menjelaskan daging yang mati bukan karena disembelih baik dikarenakan sakit maupun mati karena tua tidak baik dikonsumsi karena berbahaya bagi tubuh.

Pasalnya, darah dalam daging bangkai tidak keluar maksimal layaknya hewan yang disembelih.

Baca juga: 10 Jurusan Sepi Peminat UI, ITB, dan UGM pada UTBK SNBT 2023

Sementara darah yang tidak keluar secara maksimal dalam bangkai mengandung timbunan makanan yang berlimpah bagi bakteri pembusuk.

Dengan kata lain bangkai menjadi tempat perkembangbiakan yang baik bakteri pembusuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com