Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Musikal "Timun Mas" Sekolah Global Sevilla dan Upaya Menepis Stigma "Generasi Stroberi"

Kompas.com - 15/03/2023, 09:46 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Sekolah Global Sevilla menggelar drama musikal "Timun Mas and The Abandoned Promises" di Auditorium Sekolah Global Sevilla Pulomas, Jakarta Timur, pada Jumat, 10 Maret 2023.

Menariknya, drama musikal yang mengangkat cerita daerah Jawa Tengah ini menggunakan bahasa Inggris. Hal ini menjadi sebuah terobosan bagaimana mendekatkan budaya lokal dengan "gaya kekinian" kepada generasi yang lebih muda.

Menarik mendengar sapaan "mbok", "nduk" atau "bapak" atau ungkapan bahasa Jawa lain berbaur dalam bahasa Inggris yang fasih dari para siswa. Sebuah bentuk kreativitas generasi "zaman now" untuk mempertahankan kekayaan budaya Nusantara.

Kepada Kompas.com, Superintendent Sekolah Global Sevilla Michael Thia menyampaikan drama musikal ini menjadi sebuah bentuk holistik atau balance education antara bidang akademik dan nonakademik.

"Bagi kami, pendidikan tidak hanya melakukan yang terbaik di bidang akademik di kelas dengan mata pelajaran tertentu. Melainkan juga pembelajaran di luar kelas yang mampu menumbuhkan rasa percaya diri siswa, di antaranya melalui drama musikal ini," ungkap Michael.

Baca juga: Kasus Bullying Siswa, DPR: Kuatkan Pendidikan Karakter di Tiap Jenjang Pendidikan

Michael Thia menambahkan, "mereka juga belajar tentang kerja sama, kerja keras, dan ketangguhan. Ini pembelajaran yang dibutuhkan siswa di luar kelas. Ini yang ingin dibentuk oleh Sekolah Global Sevilla. Kita ingin membentuk siswa yang berdaya saing global."

Melawan stigma "generasi stroberi"

Sekolah Global Sevilla menggelar drama musikal Timun Mas and The Abandoned Promises di Auditorium Sekolah Global Sevilla Pulomas, Jakarta Timur (10/3/2023).
DOK. KOMPASCOM/YOHANES ENGGAR Sekolah Global Sevilla menggelar drama musikal Timun Mas and The Abandoned Promises di Auditorium Sekolah Global Sevilla Pulomas, Jakarta Timur (10/3/2023).

Sama seperti kisah Timun Mas yang mampu berjuang dan selamat dari raksasa, Michael Thia mengatakan pihaknya juga ingin mempersiapkan para siswa agar mampu menghadapi tantangan nyata yang ada di kehidupan dan masyarakat.

Hal senada disampaikan Kepala Sekolah Global Sevilla, Purborini Sulistiyo yang menyebut pertunjukkan ini menjadi sarana memperkuat kemampuan bahasa Inggris dan mengasah rasa percaya diri siswa.

"Ini sejalan juga dengan pendidikan karakter dan budi pekerti yang kita tekankan melalui Mindfulness dalam proses belajar mengajar. Mengajarkan agar anak-anak fokus pada apa yang dikerjakan," ujar Rini.

Ia menjelaskan, ada banyak nilai dan pesan yang dapat diambil dari cerita tersebut di mana kisah Timun Mas juga mengajarkan kepada anak-anak untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan di kehidupan ini.

Baca juga: Ad Maiorem Dei Gloriam dan Riwayat Pendidikan Karakter Sekolah Katolik

"Jangan putus harapan, setiap masalah pasti akan memiliki jalan keluar. Dari cerita ini siswa juga dapat belajar tentang berbagai macam sifat dan karakter dari peran yang dimainkan," kata Rini.

Michael Thia pun menepis anggapan generasi saat ini adalah generasi stroberi yang nampak bagus di luar namun lembek di dalam.

"Generasi ini memiliki kekuatannya sendirinya. Mungkin kita melihatnya berbeda (dari generasi sebelumnya) namun kita harus memahami dari sudut pandang mereka yang pastinya berbeda saat kita masih seusia mereka," pesan Michael.

"Generasi ini lahir dari masa yang berbeda, zaman dengan internet, ponsel pintar, bahkan ChatGPT (kecerdasan buatan). Mereka tumbuh dengan lingkungan yang berbeda. Jadi bagi mereka, mereka punya ketangguhan dan perjuangannya sendiri," jelas Michael.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com