JAKARTA, KOMPAS.com - Ad Maiorem Dei Gloriam adalah kalimat dalam Bahasa Latin.
Arti kata Ad Maiorem Dei Gloriam dalam Bahasa Indonesia, sedikit banyak, adalah "demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar".
Kata-kata itu menjadi semboyan berikut simbol bagi perjalanan riwayat persekolahan Katolik yang diasuh oleh lembaga hidup bakti para imam dan bruder dari Serikat Jesus (SJ).
Baca juga: Cerita Kedekatan Buya Syafii Maarif dengan Jakob Oetama...
Persekolahan Katolik yang masuk dalam asuhan para imam dan bruder SJ ini antara lain SMA Kolese Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius Mertoyudan di Magelang, Jawa Tengah, SMA Kolese De Britto Yogyakarta, SMA Kolese Loyola Semarang, SMK Kolese Mikael Surakarta, dan SMA Kolese Kanisius Jakarta.
Sekolah Katolik binaan para imam dan bruder SJ yang terhitung tertua di Indonesia adalah SMA Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius Mertoyudan, Magelang.
Angka tahun berdiri SMA Kolese Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius Mertoyudan, Magelang adalah 30 Mei 1912.
Kendati demikian, pada saat pendirian, SMA Kolese Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius Mertoyudan, Magelang, belum berlokasi di Kabupaten Magelang.
Baca juga: Gereja St Ignatius Loyola, Cagar Budaya Sarat Sejarah di Sikka, Dibangun Tahun 1893
Lokasi pertama adalah di Muntilan, salah satu kecamatan di Kabupaten Magelang yang berjarak sekitar 12 kilometer ke arah Yogyakarta.
Namanya pun masih Kolese Xaverius Muntilan.
Salah satu alumnus SMA Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius Mertoyudan, Magelang, adalah mendiang Jakob Oetama, pendiri Grup Kompas Gramedia.
Santo Ignatius Loyola
Di dalam ritus Gereja Katolik ada istilah orang kudus yang dipercaya menjadi pelindung pilihan Tuhan untuk umat Katolik.
Orang kudus pria disebut santo.
Orang kudus wanita disebut santa.
Sumber bacaan dari Ensiklopedi Orang Kudus, terbitan Cipta Loka Caraka, tahun 2005 memberikan informasi mengenai Santo Ignatius Loyola (1491-1556).