Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Chaidar, Siswa SMA yang Coba Luncurkan Roket di NASA

Kompas.com - 27/01/2023, 08:17 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mencoba meluncurkan roket NASA, sempat dilakukan oleh siswa SMA dari Indonesia, Chaidar Nadif Prasetya.

Siswa dari SMAS Darul Hikam Internasional, ini meluncurkan roket milik NASA setelah
mengikuti Youth Space Camp Exchange 2022 di Pusat Antariksa dan Roket di Huntsville, Alabama, Amerika Serikat.

Chaidar bersama 26 siswa dari berbagai benua berkesempatan mengenal lebih dekat dunia antariksa dan serba-serbinya.

Youth Space Camp sendiri adalah program yang dinaungi The U.S. Space and Rocket Center (USSRC) yang merupakan kantor pusat bagi pengunjung NASA’s Marshall Space Flight Center.

Baca juga: Izza, Anak Buruh Serabutan Lulus di UNY dengan Predikat Cumlaude

Program ini memang mengajak anak muda dari berbagai belahan dunia datang dan mencoba mempelajari ruang angkasa.

Chaidar sendiri mencoba bagaimana rasanya meluncurkan roket seperti para astronot.

Salah satu hal paling berkesan bagi siswa kelas XII ini adalah ketika ia dan seluruh peserta menyimulasikan peluncuran roket.

Simulasi tersebut dinamakan Extended Duration Missions (EDM). Proses simulasi ini dibuat senyata mungkin seperti peluncuran roket sesungguhnya.

Chaidar Nadif Prasetya, siswa SMA dari Indonesia yang ikut simulasi meluncurkan roket NASA. DOK. Disdik Jabar Chaidar Nadif Prasetya, siswa SMA dari Indonesia yang ikut simulasi meluncurkan roket NASA.

Simulasi tersebut berskala 1:2, artinya para siswa merasakan setengahnya suasana yang dirasakan oleh astronaut NASA saat menerbangkan roket.

Baca juga: Cerita Ahmad, Berhasil Tembus 4 Kampus Top Dunia lewat LPDP

Ia mengatakan semua siswa ikut mempersiapkan mesin roket hingga alih kendali.

"Simulasinya sangat realistis. Dari situ bener-bener dites kemampuan komunikasi, problem solving. Itu paling susah dan paling berkesan. Bahkan, perasaan pas selesai misinya bener-bener melegakan," ungkapnya dilansir dari laman Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat.

Selain meluncurkan roket, siswa kelas XII yang pernah menjadi ketua OSIS ini pun mendapat banyak pelajaran baru tentang dunia teknik antariksa.

Mulai dari pengenalan tentang teknik aerospace, studi, dan praktik berbasis STEM (science, technology, engineering and math) hingga membuat proyek berkelanjutan.

Chaidar adalah 1 dari 5 siswa dari Asia yang mengikuti Youth Space Camp. Menariknya, selain Chaidar, siswa lainnya pun berasal dari Indonesia, yakni dari Kalimantan, Solo, dan Jakarta. Sedangkan satu siswa lainnya berasal dari Vietnam.

Bagi siswa kelahiran 19 Juni 2005 ini, bisa mempelajari dunia antariksa langsung dari markas NASA makin membuatnya penasaran dengan ilmu astronomi.

Bisa dibilang, semua yang ia pelajari di Space Camp itu termasuk pengalaman di luar nalar.

"Amazing, bisa dibilang kayak di luar nalar kalau kita (manusia) bisa membuat sesuatu yang bisa membuat kita keluar dari bumi. Perspektif aku bener-bener lebih terbuka," tuturnya.

Ia mencontohkan, peluncuran roket pada tahun 1990-an dilakukan dengan teknologi komputer yang kecanggihannya hanya 1 berbanding 1.000 dari handphone di zaman kiwari.

"Dengan teknologi sesederhana itu kita bisa menerbangkan manusia ke bulan. Ini memberi perspektif bahwa teknologi itu selalu ada dan advance (berkembang)," ungkap siswa yang mengidolakan Elon Musk ini.

Baca juga: 9 Cara Belajar yang Efektif, Cocok bagi Siswa

Pengalaman ini makin membuat ia memantapkan diri untuk menekuni bidang teknik komputer dan aoerospace.

Usai lulus, ia berencana melanjutkan pendidikan ke Universitas Kyoto dan memilih di antara kedua jurusan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com