Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Ibu-ibu PKK Bangun 38 Taman Baca, Bantu Cerdaskan Anak Desa

Kompas.com - 23/12/2022, 14:15 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

Kemudian, 85 persen siswa kelas tinggi telah sampai level pemahaman membaca secara mandiri atau siswa mampu menjawab pertanyaan yang jawabannya ekplisit dan implisit.

Dengan pencapaian tersebut, Vamelia berpendapat bahwa PKK memiliki kekuatan untuk menggerakkan masyarakat karena mitra kerja pemerintah yang paling dekat itu yakni PKK, misalnya yang paling dekat dengan Bupati adalah istrinya.

Baca juga: Lewat Cerpen Matematika, Guru Ini Buat Pelajaran Berhitung Menyenangkan

Vamelia mengajak PKK  turut ambil bagian dalam pemulihan pembelajaran anak-anak di daerahnya masing-masing.

“Kalian punya power kog, tinggal bagaimana kalian menaruh power kalian untuk kepentingan masyarakat yang ada,” pesan Vamelia.

Dengan semangat, Vamelia menekankan pembentukan TBM tersebut menjadi salah satu upaya untuk mencerdaskan masyarakat desa. Jika diluar daerah yang menggerakkannya dari sarjana atau ahli, tetapi di Tana Tidung penggerak program ini adalah PKK.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), Mark Heyward menyampaikan hasil studi yang dilakukan sejak tahun 2020 bagi 612 sekolah dengan melibatkan siswa siswi sebanyak 18.370 siswa kelas I sampai III sekolah dasar (SD) yang dipilih secara acak.

Studi dilakukan bagi 18 kabupaten di Provinsi Jambi, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Maluku Utara. Hasilnya, pendidikan siswa yang tinggal di daerah terpencil dan disabilitas paling rentan terdampak oleh Pandemi Covid-19.

”Siswa di pedesaan dan daerah terpencil lebih banyak yang memiliki performa literasi dan numerasi tingkat satu sehingga tidak memenuhi tingkat keterampilan minimum dibandingkan dengan siswa di perkotaan,” kata Mark.

Oleh karena itu Mark memberi rekomendasi pada level sistem dan kebijakan, perlu ada transformasi kurikulum, pengembangan kapasitas guru, dan perbaikan akses dan kualitas sumber daya pembelajaran dan infrastruktur.

Kepala BSKAP Kemendikbudristek Anindito Aditomo sendiri mendukung studi tersebut agar semua anak Indonesia memiliki kesempatan untuk mendapat pengalaman dan kesempatan belajar yang sama.

“Agar pemerintah dapat membangun kapasitas dan keterampilan dasar sehingga mereka mampu menjadi pribadi yang mandiri di masa depan,” ujar Anindito.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com