KOMPAS.com - Dokter spesialis urologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair), Dimas Panca Andhika, dr., Sp.U, M.Ked.Klin., menyatakan bahwa bayi laki-laki lahir prematur berisiko mengalami kemandulan.
Tak hanya itu saja, mereka juga 40 persen akan mengalami kanker dibanding bayi lahir normal. Hal itu bisa terjadi karena buah zakar tidak turun.
Dikatakan, buah zakar tidak turun atau bahasa medisnya undesensus testis adalah suatu kondisi di mana bayi lahir tidak memiliki satu atau dua testis dalam kantong skrotumnya.
Testis biasanya masih berada di perut, lipatan paha atau kantong skrotum. Testis sendiri fungsinya adalah untuk membentuk sperma dan memproduksi hormon.
Baca juga: Stikes Panti Kosala: 7 Manfaat Alpukat untuk Bayi
"Pada usia kehamilan 25-35 minggu adalah saatnya testis yang ada di dalam perut turun ke skrotum. Jika bayi lahir prematur, proses ini terganggu. Disitulah potensi terjadi kelainan," ujarnya dikutip dari laman FK Unair, Rabu (21/12/2022).
Menurut dia, buah zakar bisa tidak turun satu atau dua sisi. Tetapi kemandulan terjadi jika kedua testis tidak turun.
Namun, jika salah satu testis turun, maka laki-laki tersebut jika sudah dewasa bisa tetap membuahi sel telur meski kesuburannya berkurang.
Karena itu, bayi yang mengalami buah zakar tidak turun sebaiknya ditangani sebelum masuk ke usia 18 bulan. Jika tidak, maka berisiko terjadi kerusakan di sel testis.
Semakin bertambah usia kerusakan semakin besar. Akibatnya mengganggu produksi spermatozoa dan hormon sehingga terjadi gangguan kesuburan.
"Bahkan kalau tidak diterapi sampai masuk masa puber, maka mereka beresiko mengalami kanker. Kejadiannya 54 persen lebih bayi lahir prematur beresiko mengalami kanker," terangnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.