Pada tahun 2019 nilai perdagangan keduanya mencapai USS 1,37 miliar. Sementara ekspor Indonesia ke Turki di 2019 mencapai USS 1,05 miliar dan impor Indonesia ke Turki tercatat USS 321,2 juta.
"Perkembangan sains di Turki menduduki peringkat ke-41 dunia dalam Indeks Inovasi Global tahun 2021, meningkat dari tahun 2011 yang ada di posisi 65. Hal ini adanya praktik baik Turki dalam mempromosikan sains dan teknologi dan hari ini kami beruntung bisa belajar dan berdiskusi untuk penguatan kolaborasi kedepannya," paparnya.
Baca juga: Beasiswa S1-S2 Brunei Darussalam 2023, Tunjangan Rp 7 Juta Per Bulan
Oleh sebab itu, Ova sangat mendorong para peneliti dari UGM dan Turki bisa mentransformasikan MoU ini menjadi kegiatan nyata.
Selain itu, kerja sama yang dijalankan nantinya dapat berdampak positif dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan publikasi, serta pengabdian kepada masyarakat.
Selama di UGM, turut dilaksanakan seminar Scientific Development: Past, Present, And Future Trajectories yang menghadirkan sejumlah narasumber Mecit Çetinkaya yakni Prof. Dr. Fuat Sezgin Research Foundation for the History of Science in Islam, Prof. Dr. Ersan Aslan selaku of Kirikkale University), Prof. Dr. Siti Ruhaini Dzuhayatin dari UIN Sunan Kalijaga), Dr. Dicky Sofjan dari UGM.
Dalam kesempatan itu Bilal Erdogan menceritakan sejarah pendirian Prof. Dr. Fuat Sezgin Research Foundation for the History of Science in Islam.
Yayasan ini didirikan oleh Fuat Sezgin yang mendedikasikan 94 tahun hidupnya untuk mempelajari sejarah ilmu pengetahuan Islam.
Yayasan ini punya tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang warisan ilmiah dan teknologi budaya serta peradaban Islam.
Ia mengatakan, dalam yayasan ini ada usaha mentransmisikan warisan ilmiah cara terbaik ke generasi baru, dan memastikan warisan abadi untuk semua studi.
Melalui kerja sama yang telah disepakati bersama ini ia berharap kedepan bisa mendorong pengembangan riset dan teknologi yang bermanfaat bagi para pihak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.