Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Pedagang Pasar Godean Raih IPK 3,94 di UNY, Ini Ceritanya

Kompas.com - 03/12/2022, 19:14 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bisa membanggakan orangtua menjadi motivasi Fani Fatmawati dalam menuntaskan kuliah di di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Sebagai anak dari pedagang di Pasar Godean, Fani terbiasa melihat kerja keras orangtuanya saat bekerja. Kebiasaan ini, diterapkan Fani saat belajar dan kuliah.

Anak kedua dari pasangan Sutardi seorang karyawan swasta dan Hartini seorang pedagang ini diterima di UNY merupakan capaian besar, karena tidak mudah untuk masuk ke kampus pendidikan ini. Apalagi, dia mendapatkan IPK 3,94.

"Saya yang di SMA pada jurusan IPA, harus berjuang melawan arus, berjuang menguasai Ilmu Sosial dalam waktu singkat demi bisa lolos menjadi mahasiswa PGSD FIP UNY," katanya dilansir dari laman UNY.

Baca juga: Cerita Mahasiswa UM Surabaya Lulus Kuliah 3,5 Tahun dan IPK 4.00

Sempat gagal masuk melalui jalur Selrksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negari (SBMPTN), dengan ikhtiar dan doa Fani berhasil masuk melalui jalur Seleksi Mandiri atau SM-UNY.

Meski begitu, dia tak putus asa. Demi meraih cita-citanya, gadis kelahiran Kulon Progo 18 Desember 1999 ini suka menuliskan mimpi-mimpinya pada sebuah kertas yang tertempel di sudut ruang belajar.

Fani bersyukur beberapa dari mimpi-mimpinya lambat laun bisa terwujud. Salah satunya saat berada di bangku kuliah, dan mendapatkan beasiswa PPA.

Untuk mendapatkan IPK mencapai 3,94, Warga Klebakan, Salamrejo, Sentolo, Kulon Progo ini memiliki cara khusus untuk meraihnya.

Mahasiswa PGSD UNY ini selalu berusaha untuk belajar dengan tekun, banyak membaca buku-buku referensi terkait materi kuliah, banyak mencatat poin-poin penting yang didapat saat perkuliahan.

Tak lupa, dia mengerjakan tugas kuliah dengan maksimal dan sebaik-baiknya, serta tidak malu untuk bertanya kepada dosen ataupun teman ketika belum paham materi.

Baca juga: Beasiswa S2 Belgia 2023, Kuliah Gratis dan Uang Saku Rp 54 Juta

Dia mengatakan, jangan lupa untuk melatih soft skill dengan mengikuti organisasi.

Beberapa organisasi mahasiswa yang ada di UNY Kampus Wates, salah satunya di UKKI Al-Mujaddid yang diikuti.

"Motivasi untuk terus belajar, terus memperbaiki diri, terus bekerja keras diiringi dengan doa untuk mencapai kesuksesan merupakan teladan dari orang tua yang diajarkan kepada saya," ujar Fani.

Lanjut dia menyatakan, orangtuanya merupakan role model terbaiknya.

"Mereka tak lelah menghidupi keluarga dan berjuang untuk menyekolahkan saya setinggi-tingginya. Membanggakan kedua orangtua merupakan impian terbesar saya yang senantiasa saya jadikan sebagai motivasi dalam belajar dan berkarya," sebut dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com