Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2022, 10:31 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aktris, model, sekaligus penyanyi, Maudy Ayunda menyebut sekolah menjadi rumah keduanya dan dan guru-guru merupakan orangtua ketiga baginya.

“Terima kasih sudah menjadi guru. Sekolah itu rumah kedua saya dan guru-guru saya itu orangtua ketiga bagi saya,” tutur Maudy pada acara diskusi peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022 yang digelar oleh Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), di JIExpo Kemayoran Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

Jebolan Oxford dan Stanford University tersebut dikenal sebagai selebriti yang dekat dengan dunia pendidikan. Dia menjadi sosok muda inspiratif yang tidak hanya multi talenta, tetapi juga senang belajar.

Baca juga: Beasiswa S2-S3 Bill Gates 2023 Masih Buka, Raih Rp 342 Juta Per Tahun

Dalam acara tersebut hadir pula Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim berinteraksi dengan para guru hebat dan guru penggerak yang berhasil melakukan inovasi dan terobosan dari beberapa wilayah.

Nadiem bertindak sebagai moderator dan memberikan kesempatan kepada Maudy perihal pendapat dan wawasannya mengenai pendidikan dan program Merdeka Belajar.

Nadiem mengatakan, dengan Kurikulum Merdeka yang telah diluncurkan Kemendikbudristek beberapa tahun lalu membuat para guru untuk lebih kreatif dan berinovasi. Jadwal lebih fleksibel dan juga mampu saling berkolaborasi dengan guru-guru lain. Sebagai contoh, dalam hal membuat projek yang lebih menyenangkan untuk para murid.

Maudy sendiri mengapresiasi kesediaan para guru untuk mengabdi dalam mencetak generasi muda Indonesia. Dengan semangat dan terharu atas dedikasi para guru, dia membagikan pengalamannya ketika masih kecil, saat duduk di bangku sekolah.

Baginya, sekolah menjadi rumah kedua dan guru-guru merupakan orangtua ketiganya. Hal tersebutlah membuat Maudy memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada para guru Indonesia.

Baca juga: Erick Thohir Sebut 9 Pekerjaan Bakal Hilang di 2030, Ada Pekerjaanmu?

Maudy juga mengutarakan pendapatnya tentang generasi muda yang menyandang gelar sebagai guru. Dengan memilih profesi tersebut, mereka diharapkan lebih inovatif, kreatif, dan mampu lebih dekat dengan anak didik mereka.

“Hal penting dari anak-anak muda yang memilih menjadi guru yakni koneksi yang semakin dekat dengan murid. Ketika digitaly native masuk menjadi guru, mereka mampu lebih dekat dengan pengalaman anak-anak muridnya. Alangkah lebih mudah dan lebih indah dalam membentuk proses pembelajaran dan pengajaran,” ungkap Maudy.

Lebih lanjut Maudy menyampaikan, generasi muda dapat lebih mengenal keinginan dan kondisi murid-muridnya.

We can really connect with pengalaman anak-anak tersebut, jadi bisa lebih dekat lagi, lebih kreatif, dan berinovasi. Juga lebih dalam lagi karena kita mengerti betul, mengenai passion dan pengalamannya,” urai Maudy.

Hal tersebutlah menjadi keunikan sekaligus kesempatan dari guru-guru muda, yang membedakan mereka dari yang lain.

Baca juga: 6 Beasiswa Luar Negeri Tanpa Syarat TOEFL atau IELTS

Selain itu, mindset juga merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh guru-guru.

“Adanya gerakan guru penggerak dalam Program Kurikulum Merdeka, membuat lebih banyak ruang untuk guru-guru muda sekarang dalam berinovasi dan menjadi to be entrepreneur dalam proses menjadi guru,” papar Maudy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com