Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geolog UGM: Pusat Gempa di Darat Punya Guncangan Lebih Besar

Kompas.com - 24/11/2022, 19:48 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Gempa Cianjur berkekuatan cukup besar, yakni 5,6 magnitudo. Hal itu menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusukan bangunan yang cukup parah.

Tidak hanya itu, getaran gempa Cianjur terasa sampai ke wilayah Jakarta dan terjadi longsor di sebagian Jawa Barat.

Apa yang menyebabkan dahsyatnya kekuatan gempa tersebut?

Geolog UGM, Dr. Gayatri Indah Marliyani mengatakan, bencana gempa Cianjur yang baru saja terjadi memang memiliki ekuatan yang cukup besar dan hiposenter yang dangkal, yakni 11 kilometer (km).

Baca juga: Nadiem Percepat Perbaikan Bangunan Sekolah Terdampak Gempa Cianjur

Gempa bumi ini, kata dia, disebabkan oleh pergerakan sesar aktif di darat.

"Sumber gempa yang dekat dengan permukaan serta magnitudo yang cukup besar menyebabkan dampak merusak yang cukup meluas terutama di sepanjang jalur sesar tersebut," ucap dia dalam keterangannya, Kamis (24/11/2022).

Soal getarannya yang mencapai daerah DKI Jakarta, menurut Gayatri, efek guncangan terasa paling besar di area dekat dengan hiposenter. Di mana energi gempa terinisiasi dan mulai menyebar, mengakibatkan kerusakan signifikan di Cianjur dan Sukabumi.

Sedangkan wilayah Jakarta berada cukup dekat dengan lokasi gempa ini menyebabkan guncangan masih terasa kuat di wilayah Jakarta dan Bogor.

Selain itu, tipe tanah dan batuan di bawah kota Jakarta mendukung terjadinya amplifikasi gelombang gempa, sehingga efek guncangan terasa lebih kuat di daerah cekungan Jakarta dibandingkan area lain berjarak sama yang memiliki batuan cenderung lebih keras.

Banyaknya bencana tanah longsor akibat gempa, sebut dia, dikarenakan di wilayah sekitar Cianjur, Sukabumi, dan Bogor terdiri jenis batuan yang ada serta kemiringan lereng yang tinggi.

Baca juga: Berkaca Gempa Cianjur, Peneliti ITS: Harus Jadi Acuan Mitigasi

Ditambah batuan di wilayah Cianjur dan Sukabumi tersusun oleh material hasil letusan gunung api yang masih lepas-lepas dan tebal.

"Ketika terkena guncangan keras akibat gempa bumi, lapisan tanah dan batuan lepas yang berada pada lereng yang terjal akan mudah bergerak dan longsor," papar dia.

Bila umumnya pusat gempa yang sering terjadi di tanah air berada di pesisir atau laut lepas, tapi kali ini justru di daratan.

Dia mengaku, bila di pulau jawa selain sumber gempa yang berada pada zona subduksi juga ada sumber-sumber gempa berupa sesar-sesar aktif yang berada di darat.

Di Jawa ada banyak sesar aktif yang sudah teridentifikasi dengan baik seperti Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, Sesar Opak, Sesar Baribis, Sesar Kendeng, dan masih banyak lagi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com