KOMPAS.com – Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) telah meluncurkan Modul Guru Belajar dan Berbagi Seri Remaja Sehat Jiwa dan Raga untuk guru SMP, SMA, dan SMK.
Tujuan penerbitan modul guna menjawab beragam permasalahan kompleks yang terjadi di kalangan remaja seperti isu pubertas, gizi, kebersihan, kesehatan, dan keamanan berinternet dan interaksi sosial.
Modul tersebut merupakan gabungan dari materi yang berkaitan dengan Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) dan Gizi Remaja yang dirancang dalam 37 pertemuan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan guru mengenai PKH dan gizi pada remaja.
Baca juga: Profil SMAS Kanisius Jakarta, SMA Terbaik di Jakarta Pusat
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt. Dirjen GTK), Nunuk Suryani berpendapat bahwa gizi pada remaja memainkan peran penting dalam siklus kehidupan manusia. Untuk itulah intervensi gizi harus dimulai sedini mungkin.
Namun, kehidupan remaja tidak hanya berpusat pada gizi saja, tantangan yang dihadapi remaja saat ini dapat berupa pergaulan, kesehatan fisik, kesehatan jiwa, kasus pernikahan dini, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, modul ini hadir sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab guru dalam meningkatkan kualitas hidup remaja Indonesia.
Dalam menangani hal ini, sekolah dan tenaga kependidikan memegang peranan penting dalam hal meminimalisir masalah yang ada, juga mengatasi dan menginformasikan seputar permasalahan kesehatan dan gizi bagi remaja.
Baca juga: Ingin Jadi Guru? Ini 3 Kampus Pendidikan Terbaik Indonesia 2023
“Penting untuk membekali tenaga pendidikan dengan pengetahuan dan metode untuk mendorong peserta didik untuk mengetahui perilaku sehat dengan berpikir kritis untuk mengetahui mana yang baik dan tidak baik untuk tubuh dan hidup mereka,” ujar Nunuk.
Lebih lanjut Nunuk menjelaskan, Modul Pendidikan Keterampilan Hidup yang diterbitkan tersebut merupakan bentuk dukungan dalam mendorong pendidik dan peserta didik untuk mengambil keputusan tepat dalam hidup mereka.
Sementara itu, modul Gizi Remaja berisi informasi tentang tenaga pendidikan yang dapat mendorong peserta didik dalam menerapkan pola makan dengan gizi seimbang dengan cara yang menyenangkan sehingga peserta didik dapat tumbuh sehat dan berprestasi di sekolah.
Baca juga: Beasiswa S1 di Kanada 2023, Tunjangan Rp 390 Juta Per Tahun
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.