Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Lulusan UM Surabaya Pernah Jadi Ojol dan Punya Bisnis Miliaran Rupiah

Kompas.com - 02/11/2022, 11:05 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kisah inspiratif datang dari wisudawan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), yakni Hajar Milad Satriawan.

Dia merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi yang berhasil menggeluti bisnis konfeksi dengan omzet puluhan juta rupiah setiap bulan hingga miliaran rupiah setiap tahunnya.

Baca juga: Tips Belajar Dwi Lulusan Terbaik UM Surabaya dengan IPK 4,00

Pria yang akrab disapa Hamas ini membagikan perjalanan kariernya yang jatuh bangun sebelum sukses menjalani usaha konfeksi.

Rupanya, saat masuk kuliah pada tahun 2021, Hamas mendapatkan beasiswa atlet selama 1 tahun karena dia aktif sebagai atlet Tapak Suci.

Di tahun kedua untuk tetap bisa melanjutkan kuliah dan bisa survive di Surabaya, dia harus bekerja sebagai ojek online (ojol) di siang hari dan berjualan gorengan saat malam hari .

Bekerja sebagai ojol dan berjualan gorengan, dia lakukan sejak semester 3.

Namun, hal tersebut tidak bertahan lama untuk berjualan gorengan.

Pada semester 4, dia berpikir bagaimana caranya bekerja sendiri dan ingin membuka lapangan kerja, karena dirinya merasa tidak memiliki waktu istirahat.

Di semester 4, Hamas menjadi pialang atau makelar konfeksi karena dia melihat peluang teman-temannya yang mencari konfeksi.

Akhirnya dari satu konfeksi ke konfeksi yang lain, dia melakukan kerja sama.

Baca juga: 1 Pemain Timnas dan 2 Pemain Persebaya Masuk Kampus Ini

Hal itu dilakukannya untuk membayar kuliah dan biaya makan di Surabaya.

Saat merasa peluang di konfeksi besar, dia masih melanjutkan pekerjaannya sebagai ojol hingga masuk semester 6.

"Dari ekonomi yang sulit, membuatnya berani bermimpi besar. Dengan modal Rp 1 juta, saya beli mesin sendiri (semester 4), membeli alat-alat sablon bekas, usaha itu saya lakukan di kos-kosan daerah Jojoran, Surabaya," kenang Hamas melansir laman UM Surabaya, Rabu (2/11/2022).

Pada saat masuk semester 6, dia berhenti menjadi ojol. Tujuannya, agar dia fokus pada usaha konfeksinya.

Hingga akhirnya, Hamas berhasil menambah beberapa mesin untuk bisnis konfeksinya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com