Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Pemberi Pakan Otomatis Ini Inovasi Mahasiswa Polines

Kompas.com - 09/10/2022, 10:34 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines) membuat inovasi Teknologi Pemberi Pakan Otomatis dengan Kendali Suhu Kandang Bertenaga Surya.

Adapun teknologi yang dikembangkan mahasiswa Polines yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Iptek (PKM-PI) ini sudah diaplikasikan pada sebuah peternakan ayam petelur di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Menurut Ketua Tim PKM-PI, Tamadestya Bayu Norahpradita, inovasi yang dikembangkan timnya tersebut bermula dari sejumlah permasalahan yang umum dihadapi oleh para peternak ayam petelur di Kabupaten Semarang.

Salah satunya adalah Muhammad Yahya Nuri, pemilik peternakan ayam petelur di Dusun Krajan, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Baca juga: USU Inovasi Pengolahan Rempah Jadi Obat Tradisional

"Tim PKM-PI Polines memang bermitra dengan Muhammad Yahya Nuri, peternakan ayam petelur yang sudah berdiri sejak Februari 2020 dengan jumlah 120 ekor ayam," ujarnya dikutip dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Rabu (5/10/2022).

"Kandang ayam petelur milik mitra kami ini merupakan kandang tipe semi closed house yang terdiri atas satu lajur kandang dengan dua tingkat yang berukuran 8x1x1,2 meter," imbuh Tamadestya.

Peternak sering hadapi kendala

Dijelaskan, peternakan telur ayam milik Yahya kerap menghadapi sejumlah kendala, seperti produktivitas telur yang tidak stabil serta ayam yang rentan terserang penyakit.

Terutama ketika terjadi perubahan suhu pada malam hari yang mengakibatkan beberapa ayam mati.

Tak hanya itu, terkadang ayam-ayam petelur tersebut juga terlambat makan akibat keterlambatan pemberian pakan karena proses pemberian pakan yang masih dilakukan secara konvensional.

Terlebih, kondisi kandang kurang memadai, seperti tidak adanya lampu penghangat kandang.

"Sebab, jika diberi lampu semacam itu maka daya listriknya tidak mencukupi," kata Tamadestya yang merupakan mahasiswa Jurusan Teknik Elektro.

Baca juga: Mahasiswa ITS Inovasi Printer 3D, Tingkat Keberhasilan Cetak 100 Persen

Untuk itulah mahasiswa Polines yang terdiri dari Muhammad Zulvan Arrizqi (Teknik Elektro), Mutia Galih Normalita (Administrasi Bisnis), Rani Thufaila Yofanda (Teknik Elektro), dan Syah Lanang Yussufi (Teknik Elektro) kemudian mengembangkan Teknologi Pemberi Pakan Otomatis dengan Kendali Suhu Kandang Bertenaga Surya.

"Teknologi ini memiliki dua komponen utama, yaitu alat pemberi pakan dan alat kendali suhu kandang. Keduanya dapat beroperasi otomatis maupun manual," terang Tamadestya.

Alat bekerja otomatis

Dikatakan, alat pemberi pakan yang dikembangkan bersama Ilham Sayekti, selaku dosen pembimbing tersebut bisa bekerja secara otomatis sesuai waktu pemberian pakan yang ditentukan oleh pemilik kandang.

Ketika alat pemberi pakan ini aktif maka alat akan bergerak sepanjang jalur pakan untuk memberi pakan, dan akan berhenti setelah mencapai ujung jalur pakan.

Sementara itu, alat kendali suhu kandang yang berupa lampu penghangat dapat bekerja untuk menaikkan suhu kandang saat terjadi penurunan suhu yang ekstrem.

Selain itu, ada keunggulan lain dari teknologi mahasiswa Polines tersebut, yakni menggunakan panel surya untuk sumber listriknya. Sehingga teknologi yang diterapkan pada mitra ini lebih ramah lingkungan dan menghemat biaya listrik.

Baca juga: Mahasiswa ITB Inovasi Prototipe Penjernih Air

"Diharapkan, dengan diterapkannya teknologi ini terserangnya penyakit dan kematian pada ayam petelur milik mitra dapat dicegah sehingga produktivitasnya menjadi stabil dan mampu meningkatkan pendapatan mitra," harap Tamadestya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com