Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2022, 17:30 WIB
Andia Christy,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program asesmen nasional di jenjang pendidikan dasar dan mengengah kembali dilaksanakan pada 2022. Hasil asesmen dan survei nasional satuan pendidikan ini kemudian dituangkan dalam Rapor Pendidikan.

Kemendikbud Ristek menyelenggarakan program asesmen nasional sebagai evaluasi oleh untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret proses dan hasil belajar di seluruh satuan pendidikan.

Baca juga: Cara Buat Perencanaan Berbasis Data di Rapor Pendidikan bagi Sekolah

“Rapor Pendidikan itu adalah platform hasil asesmen nasional beserta data-data lain yang dikembalikan kepada satuan pendidikan seperti sekolah dan dinas pendidikan,” ucap Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo.

Manfaatkan Rapor Pendidikan untuk tiga hal

Pada siaran YouTube Kemendikbud Ristek bertajuk Silaturahmi Merdeka Belajar "Mewujudkan Pendidikan Berkualitas melalui Perencanaan Berbasis Data" yang dilaksanakan Kamis (06/10/22), dijelaskan satuan pendidikan (satdik) dan dinas pendidikan dapat memanfaatkan Rapor Pendidikan tentang tiga hal.

Dimulai sebagai acuan dalam mengidentifikasi masalah, merefleksikan akar permasalahan, dan membenahi kualitas pendidikan secara menyeluruh.

Rapor Pendidikan dapat membantu satuan pendidikan dan pemerintah daerah untuk membuat perencanaan kebijakan dan program pendidikan lebih terarah untuk mengatasi masalah-masalah yang ada.

Pemerintah pusat akan mendampingi pemerintah daerah dalam melakukan perencanaan berbasis data ini. Dengan demikian, perencanaan tidak lagi sebuah rutinitas tanpa arah dan pengulangan apa yang dilakukan di tahun sebelumnya semata.

Anindito menjelaskan, konsepnya ialah kementerian membantu satuan pendidikan dan dinas pendidikan melakukan diagnosa profil kualitas pendidikan di tiap daerah.

Baca juga: Masyarakat Bisa Lihat Hasil Rapor Pendidikan Indonesia, Ini Cara Akses

Rapor Pendidikan diibaratkan sebagai sebuah aplikasi kedokteran. Berfungsi sebagai aplikasi yang memberi tahu pasien (sekolah atau satuan pendidikan) hasil check-up seperti apa, diet yang cocok seperti apa, olahraga yang cocok seperti apa, dan lain-lain.

“Kita tidak lagi mengumumkan kepada seluruh dunia tentang ranking tiap sekolah di sebuah daerah seperti apa. Yang ingin dilakukan Kemendikbud Ristek ialah mengembalikan semua informasi yang sangat kaya kepada masing-masing sekolah dan dinas pendidikan,” tekan Anindito.

Ia menambahkan, supaya dipakai untuk mendiagnosa apa masalah sekolah di daerah masing-masing dan yang harus dilakukan untuk memperbaiki aspek-aspek paling penting dari pendidikan.

Terkait Rapor Pendidikan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi berterima kasih dan merasa diuntungkan dengan adanya Rapor Pendidikan.

“Ini sangat membantu kami. Jadi kami tidak perlu lagi susah-susah harus menginput data dalam Rapor Mutu,” ucap Fathur.

Rapor Pendidikan ini merupakan potret tidak hanya bagi satuan pendidikan, tapi juga bagi dinas pendidikan.

Pembenahan atas kekurangan yang terjadi di suatu daerah dapat dengan mudah diakses dan dilihat oleh dinas pendidikan berdasarkan data yang disediakan di Rapor Pendidikan.

“Rapor Pendidikan menjadi satu modal di dalam melakukan perencanaan berbasis data yang sumbernya dari Rapor Pendidikan,” ucap Fathur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com