KOMPAS.com - Program asesmen nasional di jenjang pendidikan dasar dan mengengah kembali dilaksanakan pada 2022. Hasil asesmen dan survei nasional satuan pendidikan ini kemudian dituangkan dalam Rapor Pendidikan.
Kemendikbud Ristek menyelenggarakan program asesmen nasional sebagai evaluasi oleh untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret proses dan hasil belajar di seluruh satuan pendidikan.
Baca juga: Cara Buat Perencanaan Berbasis Data di Rapor Pendidikan bagi Sekolah
“Rapor Pendidikan itu adalah platform hasil asesmen nasional beserta data-data lain yang dikembalikan kepada satuan pendidikan seperti sekolah dan dinas pendidikan,” ucap Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo.
Pada siaran YouTube Kemendikbud Ristek bertajuk Silaturahmi Merdeka Belajar "Mewujudkan Pendidikan Berkualitas melalui Perencanaan Berbasis Data" yang dilaksanakan Kamis (06/10/22), dijelaskan satuan pendidikan (satdik) dan dinas pendidikan dapat memanfaatkan Rapor Pendidikan tentang tiga hal.
Dimulai sebagai acuan dalam mengidentifikasi masalah, merefleksikan akar permasalahan, dan membenahi kualitas pendidikan secara menyeluruh.
Rapor Pendidikan dapat membantu satuan pendidikan dan pemerintah daerah untuk membuat perencanaan kebijakan dan program pendidikan lebih terarah untuk mengatasi masalah-masalah yang ada.
Pemerintah pusat akan mendampingi pemerintah daerah dalam melakukan perencanaan berbasis data ini. Dengan demikian, perencanaan tidak lagi sebuah rutinitas tanpa arah dan pengulangan apa yang dilakukan di tahun sebelumnya semata.
Anindito menjelaskan, konsepnya ialah kementerian membantu satuan pendidikan dan dinas pendidikan melakukan diagnosa profil kualitas pendidikan di tiap daerah.
Baca juga: Masyarakat Bisa Lihat Hasil Rapor Pendidikan Indonesia, Ini Cara Akses
Rapor Pendidikan diibaratkan sebagai sebuah aplikasi kedokteran. Berfungsi sebagai aplikasi yang memberi tahu pasien (sekolah atau satuan pendidikan) hasil check-up seperti apa, diet yang cocok seperti apa, olahraga yang cocok seperti apa, dan lain-lain.
“Kita tidak lagi mengumumkan kepada seluruh dunia tentang ranking tiap sekolah di sebuah daerah seperti apa. Yang ingin dilakukan Kemendikbud Ristek ialah mengembalikan semua informasi yang sangat kaya kepada masing-masing sekolah dan dinas pendidikan,” tekan Anindito.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.