Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komik hingga Flashmob, Ini Cara Guru Buat Pembelajaran Menyenangkan

Kompas.com - 05/10/2022, 06:15 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Bagi sebagian guru, menciptakan strategi pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna untuk murid bisa menjadi hal yang menantang.

Namun, bagi Khodijah yang merupakan guru SMP Negeri 4 Depok, dan Syafi’ Maulida guru SMA Negeri 2 Pare Kediri, membuat murid senang belajar adalah keinginan

Keduanya berbagi berbagi inspirasi mengajar di Temu Pendidik Nusantara 9 (TPN 9) pada Senin (3/10/2022) secara daring.

Baca juga: Kisah Guru Asal Sumut, Menulis Banyak Buku hingga Jadi Idola Murid

Mengulas buku dalam bentuk komik

Khodijah mengungkapkan, pandemi membuat kemampuan literasi muridnya berkurang cukup signifikan.

Oleh karenanya, dia mulai berpikir mencari solusi agar kondisi itu tidak semakin memburuk.

Sempat terpikir mendorong murid-muridnya membuat ulasan buku. Tapi dalam mindset murid, mengulas buku adalah hal yang membosankan karena harus membuat narasi panjang.

Khodijah takut pembelajaran jadi tidak bermakna jika muridnya tidak belajar dengan rasa senang.

“Akhirnya saya tanyakan ke anak-anak, bagaimana kalau komik? Ide itu terpikir karena saya melihat mereka suka komik. Bagi mereka komik terlihat fun,” jelasnya dalam keterangan tertulis Yayasan Guru Belajar kepada Kompas.com.

Baca juga: Kalau Guru Berhenti Belajar, Selesai Sudah Pendidikan Indonesia

Murid-muridnya sepakat untuk membuat ulasan buku dalam bentuk komik. Lalu, Khodijah mendorong mereka memanfaatkan berbagai situs web yang ada, seperti Comic Lite dan Canva. Bahkan dia mengadakan pelatihan khusus membuat komik.

“Peningkatan literasinya tinggi setelah saya gunakan strategi ini. Untuk kelas 7 meningkat 11,56 persen, lalu kelas 8 sekitar 28 persen, dan tertinggi ada di kelas 9 yaitu meningkat 64,46 persen,” ungkap Khodijah.

Khodijah menegaskan, meningkatkan kemampuan literasi murid tidak harus selalu menulis dan membaca buku tapi juga bisa melalui pembuatan komik. Jiwa kreatif murid juga bisa terstimulasi.

Kampanye anti-bullying dan wellbeing dengan flashmob

Sedangkan Syafi’ Maulida, merancang strategi pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan flashmob.

Tujuan besarnya adalah mendorong murid memberikan solusi atas maraknya kasus bullying remaja.

Baca juga: Kisah Guru TK Mengabdi Puluhan Tahun untuk Ladang di Akhirat

Pembelajaran ini dilakukan setidaknya dengan tiga tahapan. Tahap pertama, Syafi’ mengajak murid untuk memahami konsep bullying melalui analisis artikel.

Tahap selanjutnya, murid menganalisis kejadian bullying di sekitarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com