KOMPAS.com - Wisudawan Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) Ulfah Nur Oktaviana menciptakan aplikasi E-Rice Detector.
Pembuatan aplikasi ini dilatarbelakangi kondisi petani di Indonesia yang hidup kurang sejahtera. Padahal seperti diketahui bahwa nasi justru menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia.
Selain menciptakan aplikasi E-Rice, Ulfah juga ditetapkan sebagai wisudawan terbaik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dari Fakultas Teknik.
Ulfah mengatakan, banyak masalah yang menyebabkan petani di Indonesia jauh dari kata makmur, yakni:
Baca juga: 7 Tips Menyusun Rencana Semasa Kuliah, Mahasiswa Wajib Coba
1. Permainan harga dari tengkulak
Ulfah menerangkan, adanya permainan harga yang dilakukan tengkulak ini membuat mereka membeli beras dengan harga sangat murah dari para petani. Kemudian menjualnya dengan mahal ke masyarakat.
2. Ketersediaan dan harga pupuk
Faktor kedua yang menyebabkan petani Indonesia hidup kurang sejahtera karena minimnya ketersediaan pupuk beserta harganya di pasaran.
3. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit di tanaman padi
Ulfah menyampaikan, masalah yang terakhir adalah para petani yang tidak mengetahui penyakit pada padi dan hal tersebut dapat menyebabkan gagal panen.
"Dari beragam permasalahan yang ada, akhirnya tim kami membuat aplikasi yang dapat membantu para petani," urai Ulfah seperti dikutip dari laman UMM, Minggu (25/9/2022).
Baca juga: 20 Universitas Terbaik di Surabaya Versi UniRank 2022
Dia mengungkapkan, ada beberapa fitur yang terdapat pada aplikasi ini.
1. Ada daftar harga beras
Ulfah menambahkan, fitur dalam aplikasi E-Rice yakni adanya daftar harga beras di seluruh Indonesia.
2. Informasi ketersediaan pupuk beserta harga