Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud: Siswa Bebas Pilih Prodi IPA-IPS di Seleksi Masuk PTN 2023

Kompas.com - 15/09/2022, 16:53 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Tim Persiapan Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Budi Prasetyo menegaskan bahwa siswa diizinkan untuk memilih jurusan kuliah sesuai kemampuan, minat dan bakat.

Ia mengatakan, siswa jurusan IPA yang mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi bisa memilih program studi (prodi) IPS, begitu juga sebaliknya. Siswa jurusan IPS dan Bahasa bisa memilih prodi IPA.

Meski begitu, Budi menyarankan siswa untuk bertanggung jawab atas pilihannya.

Baca juga: Perbedaan Aturan SBMPTN 2023 dengan SBMPTN 2022

"Siswa diizinkan memilih prodi lintas. Artinya di sini tidak ada batasan anak IPA harus mengambil prodi IPA atau IPS hanya boleh IPS, tidak ada. Jadi artinya boleh lintas, itu bebas. Tetapi, kami menyarankan adik-adik itu bisa memilih prodi secara merdeka, yang penting bertanggung jawab," saran Budi dalam Silaturahmi Merdeka Belajar: Mewujudkan Transformasi Seleksi Masuk Pendidikan Tinggi Negeri Berkeadilan, Kamis (25/9/2022).

Budi menyarankan, agar siswa bisa mengukur kemampuannya dan bertanggung jawab atas pilihannya. Begitu juga dengan orangtua dan guru bimbingan konseling untuk memberikan arahan dalam memilih prodi sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan anak.

"Hal ini akan terasa bila semua sekolah sudah menerapkan kurikulum merdeka," ujarnya.

Sebagai informasi, sekolah yang telah menerapkan kurikulum merdeka tidak lagi membedakan antara jurusan IPA, IPS maupun Bahasa. Sehingga, transformasi perguruan tinggi diharapkan menjadi sejalan dengan transformasi yang telah dilakukan pada pendidikan dasar dan menengah.

Baca juga: Mengenal Tes Skolastik di SBMPTN 2023, Pengganti Tes Mata Pelajaran

Selanjutnya, Budi mengatakan bahwa seleksi PTN 2023 memang mengalami transformasi dibanding seleksi 2022 sesuai dengan Permendikbud No. 48 Tahun 2022 Tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri.

"Kalau lihat jalur tidak berbeda, namun skemanya yang berbeda," lanjut Budi.

Budi menjelaskan, di tahun 2023, seleksi masuk PTN terbagi atas jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi, seleksi nasional berdasarkan tes dan seleksi mandiri oleh PTN.

"Setidaknya jika melihat pola seleksi tahun 2023, diharapkan siswa SLTA memiliki kesempatan yang sama, tak melihat jenis sekolah SMA, MA, atau SMK dari kota atau kabupaten, cukup ekonomi maupun kurang mampu. Semua punya kesempatan yang sama," ujarnya. 

Ilustrasi siswa SMA. Ilustrasi aturan baru seleksi masuk PTN berdasarkan prestasi yang perlu dicermati siswa kelas 12 atau para calon mahasiswa.Shutterstock/Ibenk_88 Ilustrasi siswa SMA. Ilustrasi aturan baru seleksi masuk PTN berdasarkan prestasi yang perlu dicermati siswa kelas 12 atau para calon mahasiswa.

Komponen penilaian Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi

Penilaian Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi dilakukan berdasarkan 2 (dua) komponen, yaitu:

1. Dihitung berdasarkan rerata nilai rapor seluruh mata pelajaran paling sedikit 50 persen (lima puluh persen) dari bobot penilaian.

2. Dihitung berdasarkan nilai rapor paling banyak 2 (dua) mata pelajaran pendukung Program Studi yang dituju, dan/atau portofolio, dan/atau prestasi paling banyak 50 persen (lima puluh persen) dari bobot penilaian.

Komposisi persentase komponen pertama dan komponen kedua tersebut selanjutnya ditetapkan oleh masing-masing PTN dengan total 100 persen (seratus
persen). Sehingga, komponen penilaian untuk tiap PTN bisa berbeda-beda.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Buka Beasiswa BPI Tahap 2 untuk Program D4-S3

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com