Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2029, Profesor IPB: Satu dari Dua Orang Dewasa Alami Obesitas

Kompas.com - 11/08/2022, 19:06 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com -  Guru Besar Tetap Fakultas Ekologi Manusia IPB, Prof. Hadi Riyadi mengatakan, masalah obesitas pada orang dewasa di Indonesia cukup tinggi.

Selama sekitar satu dekade terakhir (2007-2018) prevalensi overweight, obesitas, dan obesitas sentral meningkat cukup pesat.

Baca juga: Ini 15 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi Webometrics 2022

Dengan asumsi kenaikan prevalensi masih seperti saat ini, maka diduga pada tahun 2029 satu dari dua orang dewasa mengalami obesitas.

"Kalau tidak ada upaya perbaikan yang signifikan maka pada tahun 2029 akan terjadi krisis obesitas, dan Indonesia akan menjadi bangsa yang gemuk," ucap Prof. Hadi melansir laman IPB, Kamis (11/8/2022).

Dia menjelaskan, penyebab obesitas terdiri dari 2 faktor utama, yaitu faktor biologi dan faktor lingkungan.

Faktor biologi terdiri dari genetik, mikrobiota saluran cerna, hormon, umur dan jenis kelamin.

"Obesitas pada bayi dan anak dapat terjadi karena obesitas maternal dan obesitas paternal. Ibu yang mengalami obesitas ketika hamil atau pertambahan berat badannya tinggi memiliki peluang bayi dan anaknya juga akan overweight dan obesitas. Tidak hanya faktor ibu, obesitas pada anak juga terjadi karena obesitas pada ayahnya atau obesitas paternal," ucap dia.

Sementara itu, untuk faktor lingkungan obesogenik (diet tinggi kalori dan gaya hidup sedentary) pada ayah dapat mengganggu kualitas sperma ayah.

Seperti meningkatnya kerusakan DNA oksidatif sperma, meningkatnya modifikasi epigenetik sperma, dan berkurangnya kapasitas pembuahan.

Baca juga: UI Jadi Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi Webometrics 2022

"Hal ini akan berdampak negatif pada perkembangan embrio dan janin, sehingga generasi masa depan akan mengalami obesitas serta komplikasi metabolik dan reproduksi," ucapnya.

Selain itu, Prof. Hadi mengatakan, pada tubuh manusia terdapat lebih dari 100 triliun mikroorganisme. Penelitian menunjukkan mikroba saluran cerna memainkan peran penting dalam pengaturan keseimbangan energi dan berat badan.

Mikrobiota juga dapat memengaruhi perkembangan obesitas dan diabetes tipe 2.

Faktor hormon, kata dia, juga berpengaruh terhadap obesitas. Ada dua hormon yang mengatur berat badan atau obesitas, yaitu hormon leptin dan ghrelin.

Hormon leptin berperan dalam merangsang nafsu makan, sehingga akan merangsang penurunan berat badan dan obesitas.

Sedangkan hormon ghrelin akan meningkatkan nafsu makan seseorang, sehingga akan meningkatkan asupan energi dan mempromosikan kenaikan berat badan dan obesitas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com