Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/07/2022, 12:01 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Brawijaya (UB) bersama Densus 88 melakukan deklarasi anti radikalisme dan terorisme di Aula Nuswantara FISIP UB, Kamis (30/6/2022).

Direktur Pencegahan Densus 88, Kombes Tubagus Ami Prindani mengungkapkan, UB bisa menjadi kampus pertama yang melakukan kerjasama dengan Densus 88 terutama dalam aspek pencegahan.

Baca juga: Calon Doktor Muda UB, Syahputra Lulus dengan IPK 4,00 di Usia 26 Tahun

"Sekarang kami masih pembahasan dulu karena nanti ada bahasa kalimat yang kami perbaiki. Tapi jika FISIP akan menularkan ke fakultas-fakultas lain di UB. Maka kami jika ini sukses akan membawa konsep kerjasama ke kampus-kampus yang lain," ungkap dia melansir laman UB, Jumat (1/7/2022).

Terkait kasus penangkapan mahasiswa UB beberapa waktu lalu, Kombes Tubagus Ami Prindani yakin kampus sudah melakukan pencegahan.

"Kami tiap datang ke kampus belum tentu sudah ada yang terpapar radikalisme. Tapi kami juga melakukan pendekatan agar tidak sampai ada yang terpapar paham tersebut," jelas dia.

Rektor UB, Prof Widodo mengapresiasi deklarasi tersebut.

Dia menegaskan UB akan fokus membantu Densus 88 khususnya pada aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi seperti penelitian dan pengabdian masyarakat.

"Di kampus tentu kami akan fokus pada pendidikan karakter mahasiswa. Bentuknya banyak bisa masuk kurikulum atau pembekalan kehidupan sehari hari dan terutama cara berpikir," jelasnya.

Baca juga: Peneliti UGM: Hentikan Konten Media Sosial yang Berujung Maut

Dekan FISIP UB, Dr. Sholih Muadi menjelaskan, mencegah radikalisme ini bisa nanti dimasukkan kurikulum kuliah non sks.

"Tentu jika dimasukkan SKS akan sangat banyak variabelnya," ucap dia.

Kerjasama UB khususnya FISIP dengan Densus 88 juga bisa dilakukan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"Programnya bisa mahasiswa magang difasilitasi Densus 88 bisa mempelajari bagaimana mencegah terorisme di kampus," tutur Sholih Muadi.

Sholih berharap dengan kemungkinan kerjasama yang dilakukan antara FISIP UB bersama Densus 88 membuat masyarakat juga bisa menilai Densus 88 tidak hanya urusan penangkapan tapi juga dalam pencegahan.

Presiden Eksekutif Mahasiswa UB, Muhammad Nurcholis Mahendra menyatakan, seluruh masyarakat dan mahasiswa UB menolak paham intoleran, radikalisme, dan terorisme di UB. Sebab, NKRI merupakan harga mati.

Baca juga: Kisah Celline, Lulus Sarjana Kedokteran Unair pada Usia 19 Tahun

Selain mengucapkan ikrar, semua komponen termasuk perwakilan lembaga kemahasiswaan UB juga melakukan tanda tangan sebagai bentuk komitmen bahwa UB bebas paham radikalisme dan terorisme.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com