Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Unair: Tubuh Warga Indonesia Makin Kebal Covid-19

Kompas.com - 25/05/2022, 11:31 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia telah melonggarkan beberapa aturan terkait penyebaran Covid-19. Seperti aturan bebas menggunakan masker saat tidak berkerumun, serta mencabut syarat tes Covid-19 saat bepergian menggunakan transportasi umum

Mengenai hal itu, pakar Biostatistika Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo menyebut kekebalan tubuh orang Indonesia tergolong tinggi.

Hal itu terbukti dengan sero-prevalence survey oleh pemerintah dengan sejumlah universitas.

Baca juga: Epidemiolog Unair Ungkap Alasan Tes Covid-19 bagi Pelaku Perjalanan Dicabut

Windhu menyatakan, pada November hingga Desember 2021, diadakan sero-prevalence survey.

Hal ini untuk melihat berapa persen masyarakat yang memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19 dan persentasenya ternyata tinggi.

“Hasilnya, hampir 86,6 persen penduduk Indonesia sudah memiliki kekebalan tubuh. Dan, itu didapatkan dari orang yang sudah melakukan vaksinasi dan terbentuknya kekebalan tubuh karena infeksi dari virus Covid-19,” katanya, dilansir dari laman Unair.

Pada Maret 2022, sero-prevalence survey kembali diadakan. Khusus untuk Pulau Jawa, hasilnya, sebanyak 99,2 persen penduduk memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19.

Hasil tersebut menjelaskan mengapa kondisi epidemiologi di Indonesia sangat baik.

Jadi, aspek tersebut menjadi dasar pemerintah untuk melonggarkan kebijakan penggunaan masker di luar ruangan.

“Namun, apakah momennya tepat? kalau menurut saya biasanya kan tren pelonjakan kasus baru jelas banget setelah empat minggu pasca-Lebaran atau liburan panjang,” katanya.

Baca juga: Apakah Minum Suplemen Dapat Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter UGM

Empat minggu pasca-liburan Lebaran

Semestinya pemerintah perlu menunggu empat minggu untuk melihat apakah terjadi pelonjakan kasus Covid-19.

Meski menunggu, Windhu memprediksi kondisinya akan terus membaik dan tidak ada lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan. Sebetulnya kebijakan tersebut akan lebih tepat dilaksanakan pada akhir Mei atau awal Juni 2022.

“Sehingga, kalau saran saya, sebetulnya kebijakan tersebut dilaksanakan empat minggu pasca-Lebaran atau pada akhir bulan Mei maupun awal bulan Juni,” pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com