Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITB Bersama Debio Ciptakan Layanan Deteksi Kanker Payudara dari Rumah

Kompas.com - 07/04/2022, 21:08 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB (SITH-ITB) bersama Debio Network memfasilitasi tes genetik untuk mendeteksi risiko kanker payudara cukup dari rumah saja lewat keberadaan gen BRCA.

Mutasi di gen BRCA-1 dan BRCA-2 diduga berhubungan dengan risiko kanker payudara, rahim, prostat, pankreas, dan melanoma.

Baca juga: Ibu Hamil Jalani Puasa? Dokter Spesialis Kandungan Unair Sarankan Ini

Untuk itu, telah dikembangkan screening yang mendeteksi kondisi ini untuk mengetahui potensi terkena kanker payudara sejak dini.

Selama ini mamografi masih diandalkan menjadi screening paling umum untuk mendapatkan citra kondisi payudara.

Dengan mendeteksi keberadaan gen penyebab kanker, maka potensi ini bisa terdeteksi jauh lebih cepat lagi.

Dr. Marselina Irasonia Tan dari SITH-ITB menyatakan, mendeteksi mutasi BRCA 1/2 sangat penting, terutama dalam memberikan terapi terbaik untuk pasien.

"Mutasi BRCA 1/2 bisa diobservasi menggunakan DNA sel bebas, sebuah potensi komponen dari biopsi likuid," kata dia dalam keterangannya, Kamis (7/4/2022).

Untuk itulah DeBio Network menjalin kerjasama dengan SITH-ITB untuk menyediakan layanan tes genetika BRCA berbasis urin.

Tes ini hanya membutuhkan pengiriman 5 mL sampel urin dalam waktu maksimal 63 hari.

Selanjutnya tes akan berfokus kepada mutasi exon2 dari gen BRCA-1, sehingga bisa diketahui resiko munculnya kanker payudara atau rahim di masa depan.

Baca juga: 3 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi QS WUR 2022

Ahli Biomolekul dan Genetika SITH-ITB, Karlia Meitha menyatakan, metode tes yang baru ini memungkinkan pengambilan sampel secara non invasif, tidak seperti metode lain yang membutuhkan pengambilan darah.

CEO DeBio, Pandu Sastrowardoyo menambahkan, pembuatan layanan tes genetik ini merupakan langkah awal untuk menyelamatkan perempuan di seluruh dunia dari kanker payudara dan rahim.

"Ke depan, akan ada ribuan penyakit dan kanker lainnya yang bisa dideteksi sejak dini dengan basis desentralisasi layanan kesehatan," ujar Pandu.

Pentingnya deteksi dini kanker payudara

Kanker payudara adalah kasus yang paling banyak ditemui di seluruh dunia.

Sekitar 7,8 juta perempuan terdiagnosa menderita penyakit ini untuk kurun waktu 2015-2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com