Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Webinar UGM, Menkes Bicara Persiapan Indonesia Menuju Endemi

Kompas.com - 18/03/2022, 16:19 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyatakan ada sejumlah syarat yang harus dipersiapkan ketika Indonesia berkeinginan melakukan transisi pandemi ke endemi.

Bisa saja menuju endemi asal masyarakat sudah memahami risiko soal penyakit dan melakukan protokol kesehatan dengan kesadaran sendiri tanpa dipaksa oleh pemerintah.

Baca juga: 3 Kesepakatan Rektor-Dosen SBM ITB, Salah Satunya Tak Mogok Mengajar

"Jadi oleh Bapak Presiden kita diminta menyiapkan skenario menjadi endemi. Karena semua pandemi yang terjadi di dunia itu selalu menjadi endemi dan itu selalu membutuhkan persiapan," ucap dia melansir laman UGM, Jumat (17/3/2022).

Merujuk masukan dari para ahli dan epideomolog, kata Menkes Budi, banyak hal yang harus dipertimbangankan untuk menuju endemi.

Pertimbangan pertama, ketika Indonesia berada di level satu tingkat penularan antara 3-6 bulan.

Dan itu adalah level transmisi yang direkomendasikan World Health Organisation (WHO) dengan memperhatikan tingkat penyebaran dan jumlah yang dirawat di rumah sakit.

Pertimbangan kedua adalah tingkat penularan di bawah satu persen dari jumlah populasi dalam kurun waktu tiga sampai enam bulan.

Sementara 75 persen dari populasi sudah mendapat vaksin dosis kedua.

Baca juga: Ini 7 Nama Calon Rektor UGM Periode 2022-2027

Meski begitu, WHO belum mendeklarasikan kondisi saat ini sebagai endemi.

Begitu pula negara-negara seperti Inggris, Denmark, dan lain-lain.

Meski sudah mengurangi protokol kesehatan, tetapi mereka belum juga mendeklarasikan sebagai endemi.

"Kalau buat saya pribadi, endemi dan pandemi hanya beda nama, karena penyakitnya masih ada, virus masih tetep ada, penularan tetap terjadi, cuma derajat agak berbeda," ucap Menkes Budi.

Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono menyatakan tantangan yang dihadapi dunia saat ini tidak mudah terutama terkait pandemi, perubahan iklim dan situasi keamanan dunia.

Tanpa ada aksi kolektif yang nyata, persoalan-persoalan bersama bukan hanya gagal ditangani tetapi berdampak semakin luas bagi kondisi sosial, ekonomi dan politik dunia.

Baca juga: Sering Gunakan Obat Kumur, Ini Bahayanya Menurut Dosen FKG UGM

"Tahun ini Indonesia mendapatkan kepercayaan untuk presidensi G20, sebuah platform penting untuk pengaturan tata ekonomi dunia," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com