Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

Merdeka Mengajar dan Peluang Guru Menghadapi Perubahan

Kompas.com - 16/03/2022, 15:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Sudiyanti | Guru SMPN 2 Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah

KOMPAS.com - Kompetensi peserta didik di Indonesia bisa dikatakan tertinggal dari negara negara lain di dunia. Hal ini bisa terlihat dari skor PISA tahun 2018. Capaian PISA 2018 menunjukkan Indonesia menduduki posisi 10 terbawah dari 79 negara yang berpartisipasi.

Sebagai contoh untuk kompetensi Sains hanya 34 persen siswa memiliki kompetensi sains tingkat minimum atau lebih (OECD 2019). Angka yang masih perlu mendapatkan perhatian serius untuk mendapatkan upaya peningkatan.

Apa yang harus kita lakukan? Untuk bisa meningkatkan kompetensi peserta didik sudah tentu kompetensi pendidik juga harus ditingkatkan.

Panggilan hati menjadi seorang pendidik adalah sebuah pilihan. Ketika seseorang sudah memutuskan untuk menjadi seorang pendidik maka dituntut untuk memiliki dedikasi yang tinggi demi kemajuan pendidikan.

Kita juga tidak boleh alergi dengan perubahan. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sudah waktunya pendidik meng-upgrade kemampuan.

Pendidik perlu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan zaman. Pendidik atau guru bukanlah satu satunya sumber ilmu. Banyak sekali buku, media massa, situs internet yang bisa dijadikan sebagai acuan dan referensi dalam kegiatan belajar.

Anak anak sudah sangat mahir berselancar dalam dunia maya. Mereka sebagai digital native mungkin lebih mahir dari kita dalam menggali berbagai informasi dan memanfaatkan berbagai fitur untuk belajar.

Tugas kita mengarahkan mereka untuk bisa menggali potensi yang ada dalam dirinya. Setiap siswa adalah pribadi yang unik dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Semangat kita dalam mengajar dan terus belajar akan memberikan energi positif bagi siswa siswi kita untuk terus belajar.

Baca juga: Merdeka belajar lewat Sulap Fisika di PTM Terbatas

Peran kita sebagai guru tetaplah sangat penting dan tidak mungkin bisa tergantikan dengan teknologi. Kehadiran guru di kelas tetaplah merupakan suatu keharusan. Apa jadinya mereka tanpa bimbingan?

Namun, banyak hal yang perlu kita tingkatkan. Bagaimana menjadi guru yang dirindukan kehadirannya, bagaimana menjadi guru yang bisa membentuk karakter positif dalam diri peserta didiknya, bagaimana bisa menciptakan suasana belajar yang menarik dan membuatnya bahagia, bagaimana bisa berempati dengan peserta didiknya, bagaimana bisa berkolaborasi dan mengajarkan kerja sama. Dan, masih banyak lagi kemampuan yang perlu kita gali dan kita kembangkan.

Bagaimana kita bisa dengan mudah beradaptasi dengan kemajuan teknologi pembelajaran? Belajar secara mandiri maupun terbimbing adalah salah satu solusinya.

Seorang pendidik harus aktif mengembangkan potensi dirinya dan memanfaatkan segala peluang yang diberikan oleh pemerintah maupun pihak lain yang peduli dengan pendidikan.

Peluncuran platform Merdeka Mengajar memberikan banyak kemudahan bagi kita untuk bisa mengembangkan diri dengan belajar, mengajar dan berkarya. Merdeka mengajar sudah disiapkan untuk guru bisa membuat perubahan dalam pembelajaran.

Bagaimana pembelajaran berpusat pada murid dan terciptanya profil pelajar Pancasila dapat dengan mudah kita gali dalam platform merdeka mengajar.

Semangat untuk terus bergerak sangat kita perlukan. Bagaimana kita bisa menerima perubahan, melakukan gerak nyata untuk membuat perubahan menuju Merdeka Belajar.

Mengutip kalimat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim dalam peluncuran Merdeka Belajar episode ke-15, "Guru yang terbaik adalah guru yang tidak pernah berhenti untuk belajar dan berinovasi."

Dari guru guru terbaiklah bisa lahir penerus bangsa terbaik yang akan bisa mengisi kemerdekaan pada zamannya nanti. Nilai nilai positif yang kita tanamlah yang akan memberikan bekal kepada mereka dalam kehidupannya kelak.

Baca juga: Nadiem Luncurkan Merdeka Belajar Episode 17, Revitalisasi Bahasa Daerah

Sebagai pendidik kita harus mampu bangkit membuat perubahan. Hadirnya platform merdeka mengajar, organisasi penggerak, dan pelatihan pelatihan online memberikan secercah harapan untuk bangkit dan membuat perubahan menuju Indonesia lebih baik.

Tidak dimungkiri pendidikan kita sedang terpuruk. Hadirnya pandemi menjadi salah satu alasan, ditambah berkembang dengan pesatnya ilmu pengetahuan. Sudah saatnya kita siapkan diri buat perubahan dengan Merdeka Mengajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com