Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Kuliah Gratis? PMB 2022 Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Masih Dibuka

Kompas.com - 21/02/2022, 15:09 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) Yogyakarta kini berubah nama menjadi Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia. Politeknik ini diresmikan pada 30 Oktober 2021.

Adapun perguruan tinggi kedinasan ini berfokus pada pemenuhan kebutuhan peningkatan SDM Indonesia yang terdidik dan profesional di bidang teknologi nuklir.

Karena perguruan tinggi kedinasan, maka pada 2022 ini Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menerapkan kebijakan subsidi biaya pendidikan nol Rupiah bagi mahasiswa Poltek Nuklir Indonesia.

Baca juga: 20 Politeknik Terbaik Indonesia, Kamu Pilih Apa?

Menurut Dosen Prodi Elektronika Instrumentasi Poltek Nuklir Indonesia, Dr. Muhtadan, M.Eng., BRIN telah menyusun skema yang mendukung terwujudnya Manajemen Talenta Nasional (MTN).

"Kebijakan nol Rupiah ini sinergi dengan kebijakan BRIN dalam mewujudkan pengembangan talenta riset dan inovasi, yaitu melalui MTN di bidang riset dan inovasi," ujar Muhtadan, dikutip dari laman BRIN, Sabtu (19/2/2022).

Dijelaskan, pada jenjang S1 ada riset tugas akhir dan MBKM, jenjang S2 terdapat riset tesis, jenjang S3 berupa riset disertasi, pasca doktoral bagi periset, serta peluang hibah riset dan infrastruktur riset bagi dosen dari perguruan tinggi.

Untuk pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2022 ini sudah dibuka sejak 4 Febuari dan akan ditutup pada 31 Maret 2022.

Cakupan biaya kuliah

Bagi mahasiswa Poltek Nuklir, komponen biaya pendidikan nol Rupiah tersebut telah mencakup biaya-biaya yang diperlukan selama menjalani perkuliahan, yakni:

  • Biaya pendaftaran
  • sarana prasarana
  • ujian semester
  • KRS teori dan praktikum
  • SPP
  • Wisuda

"Sudah disubsidi sepenuhnya oleh BRIN, yaitu selama masa studi empat tahun atau delapan semester," jelasnya.

Baca juga: Ini Cerita Mahasiswa dari Papua dan Malaysia Pilih Kuliah di Itera

Sementara Deputi Bidang SDM Iptek BRIN, Edy Giri Rachman Putra mengatakan, kebijakan subsidi biaya pendidikan nol Rupiah ini juga memiliki benefit bagi BRIN dan masyarakat.

Adapun kebijakan ini dalam rangka membuka kesempatan yang lebih luas lagi bagi mahasiswa yang memiliki minat untuk belajar tentang nuklir namun memiliki keterbatasan ekonomi.

Sedangkan bagi BRIN, kebijakan ini menjadi kesempatan untuk mendapatkan talenta-talenta yang akan disiapkan sebagai SDM unggul Iptek, khususnya di bidang ketenaganukliran.

Skema PMB Poltek Nuklir

Pada PMB TA 2022/2023 ini Poltek Nuklir Indonesia membuka dua skema program yaitu jalur regular dan alih jalur.

Muhtadan menjelaskan, jalur regular merupakan penerimaan mahasiswa untuk program Sarjana Terapan Teknik dari lulusan SMA/SMK/Sederajat sebagai jalur perekrutan talenta yang direkomendasikan oleh sekolah.

Sedangkan program alih jalur adalah untuk meningkatkan kualifikasi dari lulusan D3 menjadi Sarjana terapan D4 bagi pegawai BRIN dengan status tugas belajar.

Pada 2022 ini, kuota jalur reguler adalah sebanyak 120 siswa yang terdistribusi ke dalam tiga program studi yaitu Teknokimia Nuklir, Elektronika Instrumentasi, dan Elektro Mekanika.

Ketiga program studi tersebut memiliki spesifikasi keahlian yang berbeda-beda. Nantinya, lulusan Teknokimia Nuklir akan mampu melakukan rekayasa proses, ahli keselamatan dan proteksi radiasi, serta kemampuan entrepreneur.

Baca juga: Dibuka 2 Tahap, Ini Jadwal Tahap 1 dan 2 Beasiswa LPDP 2022

Lulusan Elektronika Instrumentasi dibekali kemampuan perekayasa sistem instrumentasi dan kendali, pengembangan teknologi nuklir, serta ahli keselamatan dan proteksi radiasi.

"Sementara itu lulusan Elektro Mekanika dapat menjadi ahli perawatan Elektro Mekanika, pengelola/pengawas proyek, rekayasa Elektro Mekanika, dan praktisi Elektro Mekanika," jelas Muhtadan.

Untuk pendaftar dapat mengakses portal pmb.polteknuklir.ac.id untuk menyelesaikan alur pendaftaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com