Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Kurikulum Merdeka, Masih ada 2 Kurikulum Lainnya

Kompas.com - 11/02/2022, 18:31 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

"Kita harus sama-sama bergerak dan menggerakkan adanya pemerataan dan penyelarasan dari perubahan ini," tegasnya.

Dukungan lainnya pun hadir dari berbagai kepala sekolah dan tenaga pendidik.

Kepala Sekolah Dasar Negeri 244 Guruminda Kota Bandung, Nunung Nurlaila mengungkapkan dengan hadirnya kurikulum prototipe membuat sekolahnya bergairah dalam belajar, baik bagi guru maupun peserta didik.

"Kurikulum ini memberikan kesempatan yang luas untuk murid-murid kita, berkreativitas mengembangkan ide dan gagasan. Guru-guru memberikan keleluasaan kepada murid-muridnya untuk bisa belajar sesuai dengan bakat minat dan kemampuannya," tutur Nunung.

Guru SMKN 01 Palembang, Win Darmansyah juga mengungkapkan kurikulum protipe lebih fleksibel dibandingkan dengan Kurikulum 2013.

"Kita bisa melakukan pendekatan berbasis mata pelajaran, bisa juga menggunakan pendekatan tematik atau kolaborasi antarmata pelajaran," tuturnya.

Senada dengan itu, Sofie Dewayani dari Litara Foundation menyampaikan untuk meningkatkan kompetensi literasi siswa diperlukan struktur kurikulum yang fleksibel dan memberikan ruang bagi guru untuk melakukan inovasi.

Baca juga: Ratusan SMK Telah Gunakan Kurikulum Prototipe

Sehingga, guru-guru dapat fokus meningkatkan atau memperbaiki strategi pembelajaran menggunakan bahan ajar yang tepat agar siswa-siswi kita meningkat kemampuan literasinya.

"Jadi saya pikir kurikulum ini merupakan satu hal yang dibutuhkan dengan kebutuhan global dalam dunia pendidikan saat ini," ungkapnya.

Teuku Ramli Zakaria dari Majelis Dikdasmen Muhammadiyah juga mengatakan kurikulum yang baru diluncurkan ini bukanlah kurikulum baru tapi penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya.

Hal ini, menurutnya berkaitan dengan kompetensi guru dan peserta didik.

"Jadi tidak mungkin diubah begitu rupa tetapi harus dilakukan perubahan secara gradual," ujarnya.

Cherly Narray dari Persekutuan Gereja Indonesia juga menyambut baik peluncuran Kurikulum Merdeka.

"Kami sambut sangat baik, baik anak-anak maupun para pengajar dapat merasakan kemerdekaan dalam proses belajar mengajar," urainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com