Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Ristek Ingin Dorong Kemajuan Budaya Matrilineal

Kompas.com - 11/02/2022, 16:27 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Bangsa Indonesia memiliki beragam kekayaan budaya yang tidak akan berhenti terus dikembangkan sebagai implementasi amanat UU Pemajuan kebudayaan. Dengan begitu, khasanah budaya nasional akan terus hidup dan dikenal.

Demikian dikemukakan Direktur Perfilman, Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek, Ahmad Mahendra, saat menghadiri fokus grup diskusi (FGD) Festival Budaya Matrilineal yang digelar bersama dengan Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat, Padang, Selasa (8/2/2022).

Baca juga: Mendikbud Ristek: Kurikulum Merdeka Mulai Diterapkan di 2022

"Pengembangan pemajuan kebudayaan Indonesia di sini mempunyai dua kata kunci, yakni pertama, mendorong literasi baru, dan juga industri terhadap berbagai kebudayaan yang dimiliki," ujar Mahendra dalam keterangan resminya.

Menurut Mahendra, salah satu kekayaan budaya yang dipunya Indonesia adalah sistem kekerabatan matrilineal Minangkabau.

Budaya seperti itu, kata Mahendra, memiliki ciri khas, sebab dipraktikkan terbesar oleh masyarakat Sumatera Barat DAN mengandung karakteristik sejarah.

"Dengan memajukan sekaligus mengembangkan budaya matrilineal suku Minangkabau ini, maka bagaimana konsep, fungsi, maknanya akan dapat dipahami secara luas. Selanjutnya juga, dapat dijelaskan pula apa pengaruhnya terhadap etnis lain sekaligus praktiknya dalam pemajuan kebudayaan," ucap Mahendra.

Bagi Mahendra, sistem kekerabatan matrilineal yang diterapkan suku Minangkabau menentukan perubahan nilai yang tidak biasa, seperti tata cara perkawinan, pola adat istiadat hingga tradisi kesenian.

Dia berharap semoga dapat mengoptimalkan dan menggali potensi budaya yang ada di wilayah Sumatera Barat, agar tidak hanya dikenal di kancah nasional, lebih dari itu harus dikenal dunia.

"Kami juga ingin merangkul seluruh pihak yang terlibat untuk memajukan budaya Sumatera Barat, dan juga sekaligus untuk memperkenalkan program-program yang telah kami buat agar dapat dinikmati di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Sumatera Barat," terang Mahendra.

Mahendra mengungkapkan, ajang FGD Festival Matrilineal 2022 merupakan kegiatan awal dari agenda kunjungan kerjanya.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Gotong Royong Pendidikan Agenda Penting di G20

Nantinya, Mahendra menyebutkan, masih ada lagi kegiatan kunjungan kerja lainnya yang bakal dilakukan.

Banyak kegiatan positif bakal dilaksanakan. Di antaranya menghadiri FGD Festival Matrilineal yang menghadirkan budayawan Sumatera Barat.

"Kemudian bincang kebudayaan bersama 65 komunitas budaya di Sumatera Barat, bertemu dengan Komunitas Gubuak Kopi membahas konsep daur subur, sekaligus memantau keberlanjutan Warisan Budaya takBenda (WBTB) Unesco yakni pencak silat," sebut Mahendra.

Mahendra berharap, dari serangkaian agenda kerja ke lapangan ini dapat membantu menemukan gambaran tentang upaya-upaya menjamin pemajuan kebudayaan nasional ke depan.

Sementara itu, Kepala BPNB Sumatera Barat, Undri menyampaikan, ketika masyarakat di Indonesia mendiskusikan tentang sistem matrilineal, maka yang diketahui adalah praktik dilakukan oleh suku Minangkabau di Sumatera Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com