Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Pembangunan Nasional, Unika Atma Jaya Luncurkan Pusat Kajian Mutakhir

Kompas.com - 04/02/2022, 15:43 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya bekerja sama dengan Indonesian Scholarship and Research Support Foundation (ISRSF) resmi meluncurkan inisiatif pendirian Pusat Kajian Mutakhir Atma Jaya: The Atma Jaya Institute for Advanced Research (IFAR Atma Jaya).

Kerja sama ini sejalan kondisi pandemi Covid-19 yang memaksa berbagai elemen masyarakat untuk terintegrasi lebih cepat dengan teknologi, model kerja dan relasi sosial yang terjadi.

Rektor Unika Atma Jaya, A. Prasetyantoko menjelaskan, dunia tengah mengalami perubahan besar akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Cek 8 Jurusan Soshum Paling Favorit, Jadi Referensi Ikut SNMPTN 2022

Bentuk kontribusi perguruan tinggi

Menurutnya, kondisi masyarakat pasca-pandemi tidak akan sama dengan masyarakat yang hidup di masa sebelum adanya pandemi Covid-19.

"Di tengah perubahan ini, perguruan tinggi harus berada di barisan terdepan untuk turut memikirkan serta berkontribusi nyata dalam upaya memperbaiki kehidupan bersama yang lebih baik," urai Prasetyantoko dalam keterangan resmi kepada Kompas.com, Jumat (4/2/2022).

Menurutnya, dalam konteks ini, kerja sama multi pihak dibutuhkan untuk mendukung proses pemulihan masyarakat. Baik secara sosial dan ekonomi pascapandemi mutlak diperlukan.

Ekonom Indonesia ini menegaskan, institusi pendidikan tinggi berperan penting sebagai pusat produksi pengetahuan. Dalam hal ini, Unika Atma Jaya mengaktualisasikan hal tersebut melalui kajian-kajian sosial multidisipliner dan pengembangan kebijakan publik yang saat ini sangat diperlukan bangsa Indonesia.

Baca juga: Aturan Kemendikbud Terkini, Ortu Boleh Pilih Anak Ikut PTM atau PJJ

Luncurkan IFAR Atma Jaya

Merespon hal tersebut, Unika Atma Jaya bekerja sama dengan Indonesian Scholarship and Research Support Foundation (ISRSF) meluncurkan pendirian Pusat Kajian Mutakhir Atma Jaya: The Atma Jaya Institute for Advanced Research (IFAR Atma Jaya).

Rektor menerangkan, dengan adanya Pusat Kajian IFAR Atma Jaya ini merupakan bentuk nyata komitmen Unika Atma Jaya untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional pascapandemi Covid-19.

"Khususnya melalui kajian sosial yang mumpuni dan berkualitas tinggi serta mampu melahirkan generasi baru akademia yang berkomitmen tinggi pada pengembangan sektor pengetahuan di Indonesia," urai Rektor.

Dalam waktu dekat, IFAR Atma Jaya juga diproyeksikan untuk meluncurkan suatu inovasi baru yakni program Magister Ilmu Sosial dan Kebijakan Publik dengan kurikulum yang dapat merespon kebutuhan tenaga analis dan ilmuwan sosial di masa mendatang

Sementara itu salah satu Indonesianist dari Northwestern University dan salah satu founder ISRSF, Prof. Jeffrey A. Winters mendukung IFAR Atma Jaya sebagai suatu inovasi penting.

Baca juga: Prof Nizam: Isu Masuk PTN lewat Jalur Belakang Itu Bohong

Bentuk lingkungan intelektual

Pihaknya sangat mendukung inisiatif Unika Atma Jaya melalui IFAR Atma Jaya untuk memulai langkah nyata dalam membentuk lingkungan intelektual dan generasi akademia yang inovatif sehingga dapat menjawab kebutuhan di masa mendatang.

Inisiatif ini juga memperoleh dukungan positif dari para Guru Besar, perwakilan akademia muda di bidang ilmu sosial dan segenap sivitas akademika Unika Atma Jaya.

Di tahun 2022 sasaran penelitian akan berfokus pada tema besar yang mendukung pembangunan masyarakat dan sosial yang berkelanjutan: Transformation for Sustainable Future.

Kedepannya Unika Atma Jaya akan mengembangkan program yang terkait dengan tema sustainability. Baik dalam bidang pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, kegiatan mahasiswa dan lainnya.

Baca juga: Mengenal Sejarah Perahu Pinisi dari Suku Bugis, Siswa Yuk Belajar

Hingga saat ini Unika Atma Jaya juga telah mengembangkan berbagai fasilitas maupun sistem pembelajaran demi menghasilkan lulusan berkualitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com