Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2022, 14:34 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs), kepemimpinan yang kuat dan kemampuan mengambil keputusan berbasis fakta (evidence base) menjadi keterampilan yang harus dikuasai oleh mahasiswa.

Dengan keterampilan tersebut, mahasiswa akan mampu menghasilkan solusi-solusi konkret yang dibutuhkan oleh masyarakat guna mengatasi berbagai persoalan yang ada.

Skill kepemimpinan dengan evidence base, salah satunya bisa diasah melalui critical thinking atau cara berpikir kritis. Hal inilah yang harus dikuasai oleh para mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan agar bisa menemukan solusi atas isu atau permasalahan yang ada di masyarakat.

Dorong budaya riset di kalangan mahasiswa

Salah satu cara efektif untuk membangun kemampuan berpikir kritis adalah melalui riset. Melalui riset, mahasiswa di perguruan tinggi akan mampu melihat secara nyata kondisi yang terjadi, serta dampaknya.

Baca juga: Beasiswa S2 di Swedia 2022, Kuliah Gratis dan Uang Saku Rp 15 Juta Per Bulan

Melalui riset pula, akan diperoleh solusi konkrit guna menjawab berbagai persoalan yang ada sehingga hasil riset bisa diaplikasikan di masyarakat dan kelak akan bermanfaat untuk mencapai target SDGs.

Tanoto Foundation, sebagai lembaga filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, sangat peduli dengan upaya peningkatan kapasitas kepemimpinan di kalangan generasi muda dan perguruan tinggi melalui berbagai metode termasuk pendekatan riset.

Salah satu program strategis yang dijalankan Tanoto Foundation dalam mendorong budaya riset di kalangan mahasiswa adalah Tanoto Student Research Award (TSRA) yang rutin diadakan setiap tahun.

TSRA merupakan program dana hibah tahunan untuk penelitian/riset di perguruan tinggi mitra Tanoto Foundation dan terbuka untuk setiap mahasiswa di perguruan tinggi mitra tersebut.

Baca juga: Mahasiswa Bersiap, IISMA 2022 Kemendikbud Bakal Gandeng Kampus Top Dunia

TSRA yang juga merupakan rangkaian dari program Teladan, sebuah program kepemimpinan berjenjang dan terstruktur, memfasilitasi penerima manfaat yang ada di ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia agar bisa bersinergi dan berkolaborasi guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia.

TSRA dilanjutkan di tahun 2022

Pada tahun 2021, telah terpilih sebanyak 54 proposal penelitian dalam lima kategori yang didanai melalui program TSRA.

Proposal yang didanai di semua perguruan tinggi mitra tersebut dikumpulkan untuk dikompetisikan di tingkat nasional. Tuan rumah TSRA tingkat Nasional di tahun 2021 kembali kepada IPB University, setelah menjadi tuan rumah tahun 2020 lalu.

Setelah melalui proses penilaian, ditentukan pemenang untuk masing-masing kategori.

Kelima kategori tersebut adalah Science Research, Appropriate Technology, Social Research, Business and Entrepreneurship, serta Social Empowerment.

Kategori Science Research dimenangkan oleh kelompok dari Universitas Indonesia (UI) dengan penelitian “Studi Pendahuluan Mekanisme Sensor Teofilin dari Theobroma Cacao sebagai Detektor SARS-Vov-2 secara in Silico”.

Baca juga: ITB Ciptakan Bensin dari Minyak Kelapa Sawit, Sukses Uji Coba

Kategori Appropriate Technology dimenangkan kelompok dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan penelitian “Alat Pendeteksi Apnea Tidur Real Time melalui Pemantauan Aliran Nafas dengan Sensor Mekanik Nonivasif untuk Mencegah Risiko Penyakit Kardiovaskular”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com