Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Overwork” Bisa Picu Gagal Jantung, Ini Penjelasan Pakar Unair

Kompas.com - 29/11/2021, 19:12 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Gagal jantung bisa terjadi kepada siapa saja. Tak memandang usia, laki-laki atau perempuan punya potensi yang sama alami gagal jantung.

Namun tidak semua orang dapat menyadari dengan baik bahwa dirinya mengalami permasalahan pada jantung. Kebanyakan fenomena yang terjadi di masyarakat adalah seseorang yang tiba-tiba dinyatakan meninggal sehabis bekerja dan diduga akibat gagal jantung.

Pengajar Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Dr. Andrianto, dr., Sp.JP(K) FIHA, FAsCC mengatakan bahwa ketika seseorang mengalami overwork maka akan terjadi peningkatan beban yang berlebihan melampaui beban normal jantung semestinya.

Baca juga: Kuliah Gratis, Ini 11 Prodi S1 Militer Universitas Pertahanan dan Syarat

Secara otomatis jantung akan memenuhi kebutuhan tubuh melalui mekanisme kompensasi. Mekanisme ini pada dasarnya adalah daya kerja cadangan jantung yang digunakan untuk mengatasi beban kerja jantung berlebih.

“Pada titik tertentu mekanisme kompensasi jantung akan gagal dan jika terjadi overload maka hal ini bisa mengakibatkan gagal jantung,” ujarnya seperti dilansir dari laman Unair, Senin (29/11/2021).

Gagal jantung dapat dipicu oleh aktivitas berlebihan

Ia menjelaskan, gagal jantung bisa terjadi secara akut atau kronik. Gagal jantung akut terjadi pada seseorang yang sebelumnya tidak tahu jika memiliki kelainan jantung tertentu dan kemudian mengalami gejala gagal jantung secara tiba-tiba.

Sedangkan gagal jantung kronik terjadi pada seseorang yang memiliki kelainan jantung tertentu disertai dengan menurunnya fungsi dan terjadi sudah beberapa lama.

“Gagal jantung akut yang baru atau perburukan gagal jantung kronik dapat dipicu oleh aktivitas yang berlebihan atau overwork. Oleh karenanya diperlukan keseimbangan kemampuan dan beban tubuh utamanya organ jantung dalam aktivitas sehari-hari untuk mencegah terjadinya gagal jantung,” tegasnya.

Baca juga: Program Kampus Mengajar 3 Dibuka, Dapat Uang Saku hingga Bantuan UKT

Sementara itu, lanjut dia, agar tidak mengalami gagal jantung, menjaga kesehatan organ jantung adalah salah satu caranya.

Menjaga kesehatan jantung tidak memerlukan biaya yang besar hanya perubahan pola hidup yang harus dilakukan.

Perubahan pola hidup yang bisa dilakukan seperti mengendalikan faktor risiko hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, hiperkolesterol, obesitas, stres, menghindari merokok, olahraga rutin serta diet rendah lemak dan rendah garam.

Namun, jika seseorang telah didiagnosa oleh dokter mengidap penyakit tertentu seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, atau diabetes mellitus maka konsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter secara tepat dan kontrol secara rutin juga menjadi salah satu cara agar tidak mengalami gagal jantung.

“Check up kesehatan reguler baik sehat atau sakit, diagnosis dan pengobatan penyakit jantung yang tepat secara dini dapat mencegah kejadian gagal jantung yang membebani di kemudian hari,” tutupnya.

Baca juga: Mahasiswa Bersiap, IISMA 2022 Kemendikbud Bakal Gandeng Kampus Top Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com