Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM: Ini Penyebab Asam Lambung Naik

Kompas.com - 18/11/2021, 17:13 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Asam lambung biasa terjadi saat produksi asam lambung yang terlalu berlebihan. Jika tidak ditangani dengan cepat, bisa merusak kondisi dan fungsi lambung.

Banyaknya kasus asam lambung yang menimpa masyarakat Indonesia, Dosen Biokimia Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Ahmad Hamim Sadewa memberikan penjelasannya.

Baca juga: Epidemiolog UGM Minta Masyarakat Waspada Penyakit Saat Musim Hujan

Dia mengatakan, setiap orang harus menjaga keseimbangan asam lambung dalam tubuh.

Sebab, asam lambung diperlukan untuk memulai proses pencernaan.

"Tanpa asam lambung, pencernaan tidak bisa dimulai, berbagai jenis makanan dalam bentuk besar menjadi kecil, tapi asam lambung berlebihan akan menyebabkan kembali naik ke kerongkongan karena berlebihan," kata dia melansir laman UGM, Kamis (18/11/2021).

Menurut dia, penyebab sekresi asam lambung berlebihan disebabkan oleh stres, itu hal utamanya.

Kemudian, dipengaruhi juga oleh pola makan yang tidak teratur. Dari aspek anatomi, karena dinding lambung yang sudah mengalami kerusakan.

"Perlu diketahui tingkat stres atau pola makan yang kurang baik atau kelainan struktur yang dilihat secara radiologi," jelas dia.

Baca juga: 3 Tips Pola Makan Sehat bagi Penderita Diabetes dari Dosen IPB

Praktisi dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RSUP Sardjito, Neneng Ratnasari menjelaskan, penyakit asam lambung erat kaitannya dengan kondisi stres dan kecemasan.

Dia mengaku, tidak semua penyakit asam lambung dipicu oleh faktor makanan atau gangguan pada lambung.

"Semua harus ada pemeriksaan penunjang. Sebagai dokter, kami harus menganamnesis dan harus ada pembuktian," ungkap Neneng.

Neneng menjelaskan, dirinya sering menjumpai pasien dengan kondisi anatomis lambung yang cukup baik, tapi sering mengalami kenaikan jumlah asam lambung berlebihan yang disebabkan oleh tingkat kecemasan yang tinggi.

"Banyak diderita oleh pasien kita," ujarnya

Selain faktor stres dan cemas, kebiasaan pola makan juga memengaruhi terjadinya penyakit asam lambung.

Baca juga: Kasus Anak Titipkan Orangtua di Panti Jompo, Ini Kata Pakar Undip

"Setelah makan terus tidur terlentang justru melemahkan otot esofagus, makan terlalu terburu-buru, atau sering mengonsumsi makanan fast food. Pola makan juga diperbaiki. Jenis makanannya juga," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com