Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim ITB-Unpad Ciptakan Alat Simulasi Hippotherapy bagi Anak Cerebral Palsy

Kompas.com - 09/11/2021, 17:19 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengamati pertumbuhan anak sejak lahir penting dilakukan para orangtua. Hal ini wajib dilakukan agar bisa langsung mendeteksi jika anak mengalami gangguan kesehatan atau gangguan tumbuh kembang.

Salah satu penyakit yang bisa terlihat pada anak sejak kecil yakni cerebral palsy. Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh.

Penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak, biasanya terjadi saat anak masih di dalam kandungan. Anak yang menderita cerebral palsy perlu rutin melakukan terapi.

Salah satu jenis terapi yang bisa digunakan adalah dengan menunggang kuda. Untuk membantu anak-anak penderita cerebral palsy melakukan terapi, tim dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat inovasi berupa alat simulasi hippotherapy.

Baca juga: Wajib Tahu, Ini 7 Jurusan Sepi Peminat dengan Peluang Kerja Besar

Terapi menunggang kuda bagi penderita cerebral palsy

Menurut salah satu tim dosen ITB Wildan Trusaji, di luar negeri terapi menunggang kuda bagi anak penderita cerebral palsy sudah menjadi terapi umum dan banyak dilakukan.

Namun di Indonesia terapi model ini masih jarang dilakukan. Sehingga tim dosen ITB bekerjasa sama dengan peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad)/RSHS membuat simulator menunggang kuda bagi penderita cerebral palsy.

"Latihan simulasi berkuda berfungsi sebagai modalitas yang dapat digunakan dalam program latihan berkuda dengan meniru gerakan berkuda secara langsung," kata Wildan Triaji kepada Kompas.com, Senin (8/11/2021).

Selain Wildan, tim yang terlibat dalam pengembangan alat simulasi hippotherapy ini antara lain Ardianto Satriawan, Muhammad Ogin Hasanuddin dan Syaiful Hammam dari ITB. Selain para dosen ITB, ada juga mahasiswa ITB yang dilibatkan yakni Alfa Tazlia dan David Azaria Rauf. Sedangkan tim dari Departemen/KSM Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK Unpad/RSHS yakni Ellyana Sungkar, Septia Susanti Rahadini dan Mayang Cendekia.

Baca juga: Webinar Unnes: Ajak Masyarakat Waspada dengan Merebaknya Infodemi

Manfaat terapi menunggang kuda

Wildan menjelaskan, latihan berkuda bagi anak penderita celebral palsy punya manfaat yakni bisa meningkatkan koordinasi, kemampuan motorik kasar, meningkatkan keseimbangan statis dan dinamis.

Menurut Wildan, latihan ini digunakan sebagai intervensi untuk membantu perbaikan motorik pada pasien dengan gangguan sistem saraf pusat seperti pada penderita celebral palsy, stroke, cedela medulla spinalis maupun sindroma down.

"Saat anak penderita celebral palsy naik alat simulator ini, bagian bawah kuda seperti anak sedang berjalan. Sehingga saat naik simulator ini, merangsang otak bahwa si pasien bisa seperti berjalan normal. Terapi ini juga bisa melatih otot," ungkap Wildan.

Terapi menunggang kuda bagi penderita celebral palsy dianjurkan karena saat anak naik kuda, gerakan kaki kuda bagian belakang paling mirip saat manusia berjalan.

Baca juga: Pakar UGM: Tekan Banjir dengan Perlakukan Wilayah DAS Sesuai Fungsinya

 

Dapat hibah LPIK ITB

Dengan terapi menunggang kuda, harapannya bisa mensimulasikan gerakan pinggul, kaki kiri dan kanan serta tulang belakang mirip dengan anak normal saat berjalan. Sedangkan terapi menunggang kuda langsung perawatannya mahal, merawat kuda juga susah. Sehingga tim ITB dan Unpad mempunyai ide membuat alat simulasi hippotherapy ini.

Inovasi yang dilakukan kolaborasi peneliti ITB dan Unpad ini berhasil mendapat hibah Penguatan Inovasi Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB 2021. Tak hanya membuat alat simulasi berkuda, pada alat simulator ini juga ada fitur lain agar sesi terapi tidak membosankan.

Para peneliti menambahkan layar dome agar pasien yang melakukan terapi seolah-olah bisa menunggang kuda sembar melihat pemandangan di alam bebas. Ardianto Satriawan menambahkan, melalui alat ini, dia dan tim ingin menggabungkan terapi fisik dan virtual. 

Baca juga: Keren, Mahasiswi Unej Wakili Indonesia di Ajang Miss Eco Teen 2021

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com