Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesor UGM: Banjir Kota Batu Akibat Alih Fungsi Lahan oleh Manusia

Kompas.com - 06/11/2021, 07:15 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Pakar Kebencanaan UGM, Prof. Suratman mengatakan, banjir bandang yang melanda Kota Batu, Malang, Jawa Timur menunjukkan adanya gangguan ekosistem di wilayah tersebut.

"Banjir ini sebagai peringatan ekosistem yang terganggu oleh manusia," kata dia melansir laman UGM, Sabtu (6/11/2021).

Baca juga: 34 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Versi QS AUR 2022

Dia menyatakan, gangguan ekosistem akibat alih fungsi lahan oleh manusia menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir bandang di Batu.

Banjir terjadi karena adanya desakan penggunaan lahan untuk pertanian maupun pemukiman.

Pengaruh tekanan penduduk dalam penggunaan lahan tidak lagi sesuai dengan daya dukung lingkungan dan kemampuan lahan.

"Perlu dilihat kalau sebagai daerah resapan air, kawasan lindung semestinya banyak pohon-pohonnya. Jadi, harus mengendalikan keterbukaan lahan dan ada konservasi," ungkap dia.

Sementara dari sisi sistem tanah, sebut Suratman, kawasan Kota Batu memiliki lanskap yang rentan terjadi banjir.

Itu karena banyak wilayahnya yang berupa lereng-lereng dan perbukitan.

Selain itu, banyak kawasan dengan kemiringan di atas 40 derajat dengan ketebalan tanah yang cukup tebal. Beberapa kondisi tersebut menjadi pemicu terjadinya banjir.

Baca juga: 14 Perguruan Tinggi Sudah Berstatus PTN-BH, Ini Daftarnya

Lanjut Suratman mengungkapkan kondisi Kota Malang memiliki suhu yang dingin dan lembab.

Hal itu menjadikan pelapukan massa batuan tanah aktif, sehingga saat hujan deras mengakibatkan banjir yang membawa material-material, seperti lumpur dan sampah.

"Dari material vulkanik suburnya luar biasa. Secara ekonomi ini menggiurkan, tetapi secara risiko bencana mengkhawatirkan," tegas Guru Besar Fakultas Geografi UGM ini.

Suratman menambahkan dengan adanya isu perubahan iklim, Indonesia patut wasapada.

Persoalan hujan ekstrem dan pengaruh daerah pegunungan dengan elevasi tinggi, serta memiliki curah hujan lebih dari 3.000 milimeter per tahun patut menjadi perhatian bersama.

Indonesia dengan banyak gunung vulkanik dan tingginya proses alih fungsi lahan perlu menjadi hal yang harus diwaspadai.

Baca juga: UGM Peringkat Pertama Terbaik di Indonesia versi 4ICU, Ini Alasannya

"Ini jadi peringatan terutama di Pulau Jawa, harus waspada karena banyak wilayah yang memiliki kondisi serupa dengan Batu sehingga rentan banjir," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com