Aulia Sungkar: Profesi "Writerpreneur" Alami Pertumbuhan Pesat di Masa Pandemi

KOMPAS.com - Writerpreneur menjadi salah satu profesi yang mampu bertahan dan bahkan mengalami pertumbuhan di masa pandemi. Istilah writerpreneur sendiri mengacu pada penggabungan frasa writer (penulis) dan entrepreneur (pengusaha).

Aulia R. Sungkar, Pendiri dan Direktur Alveo.co.id, perusahaan yang berfokus melayani berbagai macam penulisan, terjemahan, dan editing, melalui rilis resmi (4/11/2021) menyebut dunia kepenulisan di Indonesia tengah mengalami perkembangan pesat.

Mengutip data Dentsu Aegis Network, Ollie, panggilan akrab Aulia, mengungkapkan industri penulisan tumbuh di tahun 2020, dan akan terus tumbuh di tahun 2021, secara global, dan tak terkecuali di Indonesia.

Argumen tersebut didukung Dentsu Insights Consumer report, yang menyatakan konsumsi online naik sebesar 70 persen selama 60 hari setelah pandemi melanda di Indonesia. Dan seiring dengan meningkatnya pengguna internet, industri penulisan juga meningkat.

Menurut Dentsu, konten penulisan sangat penting dalam aktifitas bisnis, dan peran digital marketing penting untuk meningkatkan reputasi brand.

“Oleh karenanya jasa penulisan akan terus dibutuhkan oleh perusahaan, organisasi dan institusi, baik yang berskala kecil maupun menengah hingga besar,” ujar Ollie.

Sejalan dengan Dentsu report, Ollie melihat potensi industi penulisan masih terus menjanjikan.

Baca juga: Fresh Graduate, 5 Profesi Bidang Big Data Ini Banyak Dicari Perusahaan

“Meskipun diterjang pandemi, kebutuhan akan penulisan terus berjalan. Tim saya meskipun harus work from home (WFH) namun koordinasi dan pekerjaan kami bisa berjalan dengan baik karena dengan bantuan teknologi dan internet maka pekerjaan bisa dilakukan secara daring dari rumah," jelas Ollie.

Lebih jauh ia menjelaskan, dunia penulisan tak lagi berkutat di sekitar buku novel, nonfiksi, karya sastra, maupun berita jurnalistik melainkan, mengikuti perkembangan kebutuhan dunia bisnis dan juga institusi pemerintahan serta lembaga sosial yang memerlukan berbagai jenis penulisan.

Beberapa di antaranya seperti naskah iklan, naskah film dan sinetron, naskah blog, artikel untuk publikasi internal, newsletter dan majalah internal (in-house magazines), advertorial, serta layanan editing dan terjemahan (dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia atau ke Bahasa Asing lainnya).

Termasuk juga di dalamnya copywriting (penulisan konten marketing), mengembangkan citra perusahaan melalui buku profil perusahaan (company profile) serta website.

DOK. PRIBADI Pendiri dan Direktur Alveo.co.id Aulia R Sungkar

“Hal ini memicu ledakan permintaan jasa penulisan, terjemahan, editing, hingga ke media sosial terutama untuk klien korporat. Pasar yang ada masih luas, tapi menjual produk tulisan juga bukan hal yang mudah. Dibutuhkan ketekunan dan kegigihan,” tegas Ollie. 

Ollie yang merupakan lulusan the University of Arizona tahun 1997 menceritakan memulai karir menulisnya sejak saat kuliah sebagai penulis paruh waktu. Selama dua dekade lebih, Ollie berprofesi sebagai penulis dan jurnalis di sebuah media berbahasa Inggris di Jakarta sebelum pada akhirnya memutuskan merintis Alveo.

Saat ini, dalam waktu lima tahun, Alveo.co.id yang didirikan di bulan November 2016 telah memiliki klien nasional dan mancanegara, seperti Australia, Singapura, Kanada, dan Amerika Serikat. 

Baca juga: 3 Profesi Penting yang Masih Sepi Peminat di Indonesia

Ollie menyebut teamwork sebagai kunci dari keberhasilan dalam menjalankan bisnisnya.

“Sebelumnya, saya hanya bisa melayani klien-klien dalam penulisan Bahasa Inggris. Namun, dengan saya mendirikan perusahaan, teamwork menjadi kekuatan yang handal. Jadi bisa ada Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, bahkan terjemahan untuk Bahasa Mandarin dan Jepang,” ujar Ollie, yang diawal mendirikan Alveo hanya memiliki dua pegawai, dan sekarang sudah memiliki delapan full-timer, dan beberapa karyawan kontrak untuk beberapa proyek tertentu.