Cahaya Rancamaya Terbaik Kedua "Kompetisi Sains Madrasah 2021" lewat Prestasi Empat Siswa

KOMPAS.com - Empat siswa Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School berhasil meraih medali dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2021. KSM merupakan sebuah kegiatan yang digelar Kementerian Agama sebagai wahana membangun gairah kompetisi sains siswa madrasah.

Dalam KSM 2021, siswa Cahaya Rancamaya berhasil membawa pulang dua medali emas, dan satu perunggu di tingkat MA/SMA dan satu medali perak di tingkat MTs/SMP.

Siswa berprestasi Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School yang berhasil menorehkan prestasi di ajang Kompetisi Sains Madrasah 2021 adalah:

• Ernest Regia Achmad Chandra (Kelas XII MIPA SMA) peraih medali emas Matematika Terintegrasi
• Muhammad Adyan Dafi (Kelas XI MIPA 1 SMA)  peraih medali emas Kimia Terintegrasi
• Imam Ardiansyah (Kelas XII MIPA SMA) peraih medali perunggu Biologi Terintegrasi
• Baruna Adi Sanjaya (Kelas IX-C SMP) peraih medali perunggu IPA Terpadu Terintegrasi

Hal membanggakan lain, SMA Cahaya Rancamaya menjadi perwakilan terbaik dari Provinsi Jawa Barat di KSM 2021. Tercatat SMA Cahaya Rancamaya menduduki juara 2 nasional dengan perolehan 2 medali emas dan 1 perunggu.

Keseimbangan pendidikan karakter dan akademik boarding school

Ari Rosandi, Direktur Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School, kepada Kompas.com (1/11/2021) menyampaikan agama dan sains merupakan dua aspek yang sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia.

"Bagi sekolah-sekolah berasrama (mondok) yang berbasiskan agama, untuk melakukan pengembangan kompetensi di berbagai bidang bisa menjadi sebuah kelebihan tersendiri," ungkap Ari.

Baca juga: Kompetisi Sains Nasional 2020: Membentuk Talenta Tangguh di Tengah Pandemi

Ari menjelaskan, hal ini dikarenakan para siswa yang tinggal di asrama bisa lebih fokus dalam mengembangkan minat bakat mereka dengan bimbingan para guru, selain menimba ilmu agama.

"Seperti halnya di Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School, pengembangan kompetensi sains menjadi salah satu fokus selain di bidang agama. Dengan kata lain, jangan sampai agama memiliki jarak yang jauh dengan sains dan sains pun membutuhkan landasan yang kuat dalam aplikasinya, yaitu agama itu sendiri," jelasnya.