Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar Unand Ini Masuk Daftar Ilmuwan Berpengaruh Dunia

Kompas.com - 29/10/2021, 14:39 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar Teknik Mesin Universitas Andalas (Unand) Prof. Hairul Abral masuk dalam daftar 2 persen ilmuwan yang paling berpengaruh di dunia.

Pemeringkatan "Top 2 Percent World Ranking Scientists" ini dipublikasikan Stanford University dan Elsevier BV.

Baca juga: Guru Besar ITS Ini Masuk Daftar 2 Persen Peneliti Teratas Dunia

Untuk Indonesia, sebanyak 58 ilmuwan yang berasal dari berbagai lembaga riset dan perguruan tinggi.

Pemeringkatan Top 2 Percent World Ranking Scientists ini secara tahunan diperbarui oleh Elsevier BV dan Stanford University.

Secara berkala Stanford University menggelar pemeringkatan ilmuwan yang dinilai memiliki pengaruh di dunia melalui publikasi ilmiah bertajuk Data for Updated Science-Wide Author Databases of Standarized Citation Indicators.

Pemeringkatan dibuat berdasarkan jumlah sitasi publikasi atas karya tulis ilmiah yang sudah dipublikasikan di jurnal bereputasi tingkat dunia.

Dengan begitu makin banyak peneliti yang merujuk kepada penelitiannya.

Artinya, penelitian yang dilakukan ilmuwan itu dinilai memberikan dampak luas bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca juga: Guru Besar Unair: Orang Hidup Miskin Bukan karena Malas Kerja

Atas pencapaian itu, Rektor Unand, Prof. Yuliandri mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada Prof. Hairul Abral yang masuk Top 2 Percent World Ranking Scientis 2021.

Pencapaian yang diraih, diharapkan mampu menginspirasi dan memacu semangat para peneliti lainnya di Unand untuk dapat berprestasi, termasuk dalam pemeringkatan ini ke depannya.

"Masuknya peneliti Unand ke dalam Top 2 Percent World Rangking Scientist 2021 membuktikan peneliti Unand diakui secara internasional dengan publikasi yang banyak disitasi oleh para peneliti lain di berbagai belahan dunia," kata dia melansir laman Unand, Jumat (29/10/2021).

Pemeringkatan Top 2 Percent World Rangking Scientist 2021 dibuat berdasarkan beberapa parameter, yakni:

1. Jumlah publikasi hingga akhir 2019.

2. Menerbitkan setidaknya 5 makalah hingga akhir 2019.

3. Jumlah sitasi, h-index, hm-index yang disesuaikan dengan penulisan bersama.

4. Sitasi untuk makalah di posisi penulisan yang berbeda.

Baca juga: Rektor Undip: Guru Besar Harus Hasilkan Karya Ilmiah Bermutu

Dia menambahkan, Unand terus mendorong para penelitinya agar terus giat melakukan publikasi dalam berbagai jurnal internasional melalui berbagai program.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com