Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Latissa Bisa Kuliah Gratis di Eropa, Ikut Program Kemendikbud Ristek

Kompas.com - 14/10/2021, 12:10 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Mimpi Latissa Aura Wibowo, mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) angkatan 2018 untuk bisa merasakan kuliah di luar negeri akhirnya tercapai.

Latissa kini tengah menjalani studi di University of Szeged berkat Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

“Dari dulu ingin banget exchange ke Eropa. Setelah aku riset, ternyata University of Szeged ini rankingnya nomor 1 di Hungaria, jadi aku pilih di sini," ujar Latissa seperti dilansir dari laman Unair News, Kamis (14/10/2021).

Baca juga: Beasiswa S2 Jepang 2022, Kuliah Gratis dan Tunjangan Rp 18 Juta Per Bulan

Kuliah gratis dan tunjangan hidup

Ia bercerita jika sejak September 2021, dirinya telah aktif sebagai mahasiswa di University of Szeged. Latissa juga mengaku bersemangat, terlebih semua kelas yang ia ambil telah diadakan secara tatap muka.

“Aku di sini masuk ke Faculty of Education. Ada beberapa kelas yang aku ambil di sini bisa ditransfer kredit ke Unair,” ujarnya.

Selain itu, Latissa mengaku hampir seluruh biaya kuliah dan biaya penunjang selama tinggal di Hungaria ditanggung oleh pihak IISMA.

Di antaranya meliputi Visa, asuransi, tempat tinggal, hingga mendapatkan jatah PCR-Test sebanyak lima kali.

Selain itu, menurutnya keputusan memilih University of Szeged sangat tepat. Selain karena reputasi kampusnya yang baik, Kota Szeged sendiri termasuk dalam Schengen Area.

Baca juga: Beasiswa S2 University of Cambridge 2022, Tunjangan Rp 351 Juta Per Tahun

Sehingga memungkinkan bagi pendatang seperti Latissa untuk bepergian ke negara-negara lain menggunakan kereta atau bus dengan visa yang sama.

“Visanya bisa untuk travel ke negara-negara lain. Seperti Paris, Jerman, atau Belanda,” timpalnya.

Kiat mengkuti Program IISMA

Sebelumnya, Latissa cukup insecure karena kurangnya persiapan selama pendaftaran Program IISMA. Ia menyarankan untuk mahasiswa yang ingin mendaftar Program IISMA agar mempersiapkan sertifikasi tes Bahasa Inggris.
Apalagi, jelas dia, tak sedikit universitas yang hanya menerima TOEFL dan IELTS.

“Aku H-5 pendaftaran ditutup. Sedangkan TOEFL dan IELST hasilnya lumayan lama. Tapi alhamdulillah kemarin aku pake Duolingo English Test diterima, dua hari hasilnya langsung keluar. Syukur nilainya mencukupi,” jelasnya.

Selain tes Bahasa Inggris, rekam jejak selama kuliah juga patut dipersiapkan sejak dini. Dari yang dia lihat, mayoritas awardee IISMA punya pengalaman berorganisasi dan cukup aktif di kampus.

Baca juga: Mahasiswa Butuh Biaya Skripsi-Riset? Baznas Beri Bantuan hingga Rp 10 Juta

Latissa pun demikian. Sejak tahun kedua kuliah, dia cukup aktif sebagai relawan di berbagai kegiatan kampus. Latissa juga memiliki pengalaman organisasi di BEM Fakultas Psikologi hingga Asosiasi Psikometrika Indonesia.

“Buat temen-teman yang berencana ikut Program IISMA, jangan insecure, coba aja dulu. Kita nggak pernah tau rezeki masing-masing. You never know, if you never try,” pesannya.

Latissa berharap, dirinya dapat membangun relasi dan memperoleh ilmu yang beragam. Ia benar-benar merasa senang dan bersyukur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com