KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) siap berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penerapan strategi pengendalian Covid-19 yang lebih aktif.
Yang pertama adalah memastikan pelaksanaan tes acak di satuan pendidikan.
Baca juga: Kemendikbud Ristek Serukan Semua Perguruan Tinggi Buka PTM
Kemudian, integrasi aplikasi PeduliLindungi pada satuan pendidikan untuk menghasilkan data yang valid.
"Kami sangat mendukung program ini yang secara proaktif akan menemukan dan secara statistik akan mencapai level akurasi yang tinggi untuk menunjukkan apakah kita patut khawatir apa tidak," kata Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, melansir laman Kemendikbud Ristek, Selasa (28/9/2021).
Dengan data surveilans yang lebih baik, dia menegaskan untuk menutup sekolah-sekolah penyelenggara pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan kasus terkonfirmasi positif (positivity rate) di atas lima persen.
"Secara klinis dan secara statistik jauh lebih valid, jauh lebih jelas sasarannya, dan tidak merugikan (sekolah yang bisa menjaga disiplin protokol kesehatan)," tutur Nadiem.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin telah menyampaikan, masyarakat harus belajar hidup berdampingan dengan pandemi.
"Kita tangani, jadi manajemen risikonya harus bagus," ungkapnya.
Untuk itu, pemerintah akan mengubah strategi menjadi strategi pelacakan kasus secara aktif (active case finding).
Di mana sebelumnya, pelacakan menargetkan kepada orang-orang bergejala, maka ke depan akan diubah menjadi lebih aktif melakukan pelacakan kontak (contact tracing) dan survei.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.