Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Makarim Tutup Sekolah Penyelenggara PTM Terbatas Jika Terjadi Hal Ini

Kompas.com - 28/09/2021, 17:34 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) siap berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penerapan strategi pengendalian Covid-19 yang lebih aktif.

Yang pertama adalah memastikan pelaksanaan tes acak di satuan pendidikan.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Serukan Semua Perguruan Tinggi Buka PTM

Kemudian, integrasi aplikasi PeduliLindungi pada satuan pendidikan untuk menghasilkan data yang valid.

"Kami sangat mendukung program ini yang secara proaktif akan menemukan dan secara statistik akan mencapai level akurasi yang tinggi untuk menunjukkan apakah kita patut khawatir apa tidak," kata Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, melansir laman Kemendikbud Ristek, Selasa (28/9/2021).

Dengan data surveilans yang lebih baik, dia menegaskan untuk menutup sekolah-sekolah penyelenggara pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan kasus terkonfirmasi positif (positivity rate) di atas lima persen.

"Secara klinis dan secara statistik jauh lebih valid, jauh lebih jelas sasarannya, dan tidak merugikan (sekolah yang bisa menjaga disiplin protokol kesehatan)," tutur Nadiem.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin telah menyampaikan, masyarakat harus belajar hidup berdampingan dengan pandemi.

"Kita tangani, jadi manajemen risikonya harus bagus," ungkapnya.

Untuk itu, pemerintah akan mengubah strategi menjadi strategi pelacakan kasus secara aktif (active case finding).

Di mana sebelumnya, pelacakan menargetkan kepada orang-orang bergejala, maka ke depan akan diubah menjadi lebih aktif melakukan pelacakan kontak (contact tracing) dan survei.

"Kita akan lakukan testing sekitar 1,7 juta per bulan, atau sekitar 30 ribu orang per hari," ujar Budi.

Kemudian, bilamana ditemukan kasus positif di sekolah penyelenggara PTM terbatas, maka dilakukan prosedur isolasi dan karantina.

Bilamana kasus terkonfirmasi positif mencapai 1-5 persen, maka dilakukan tes untuk semua rombongan belajar (rombel).

Baca juga: ITB Mulai Jalani PTM Terbatas

Lalu, semua rombongan belajar melakukan karantina di rumah.

"Tapi, jika (kasus terkonfirmasi positif) di atas lima persen, maka kita tes semua anggota sekolah, dan semua anggota sekolah itu dikarantina di rumah dulu," terang Menkes.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com