Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2021, 15:08 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program Guru Penggerak semakin diminati banyak guru sejak diluncurkan pada Juli 2020 sebagai Merdeka Belajar Episode 5.

Hingga saat ini Program Guru Penggerak sudah memiliki tiga angkatan dengan jumlah 2.800 guru per angkatan. Angkatan pertama telah lulus seusai menjalani pendidikan selama sembilan bulan dalam Program Guru Penggerak.

Baca juga: Siswa SMP Ikut AN 2021, Ini Mekanisme Pengerjaan Soal Berbasis Komputer

Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Praptono, mengatakan bahwa meskipun dilakukan seleksi yang ketat, antusias para guru tetap tinggi untuk mendaftar sebagai Guru Penggerak.

“Setelah kita berjibaku menyosialisasikan, ternyata luar biasa. Kita punya guru dari berbagai pelosok daerah yang sangat antusias. Angkatan pertama kita terdiri dari 56 kabupaten dari seluruh Indonesia, dan alhamdulillah respons dari masyarakat dari angkatan 1 ke 2, 2 ke 3, dan ketika kita melakukan seleksi untuk angkatan ke-4, luar biasa minat guru kita untuk menjadi Guru Penggerak,” kata Praptono dalam Silaturahmi Merdeka Belajar episode ketujuh yang diselenggarakan secara virtual.

Praptono mengatakan, guru yang mendaftar untuk menjadi Guru Penggerak tidak hanya berada di wilayah perkotaan, melainkan berasal dari berbagai daerah, antara lain Lampung, Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur, hingga Sorong di Papua Barat. Proses seleksi dan persyaratan yang ketat tidak menyurutkan semangat para guru untuk mendaftar sebagai Guru Penggerak.

“Animo tinggi, meskipun kami menerapkan seleksi yang sangat ketat bagi calon Guru Penggerak mulai dari seleksi administrasi, lalu seleksi tahap 2 dengan CV dan esai. Bahkan dari seleksi tahap 2, kami sudah bisa melihat bagaimana guru-guru ini memiliki potensi pembelajaran pada tahap simulasi dan wawancara,” ujarnya.

Baca juga: 2.395 Guru Lulus Seleksi Guru Penggerak Angkatan 1

Ia menuturkan, target yang dicanangkan Kemendikbud Ristek untuk Program Guru Penggerak di setiap angkatan dan di setiap daerah selalu tercapai. Kemendikbud Ristek menyeleksi guru-guru di seluruh negeri dari semua jenjang, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, hingga SLB.

Sementara seleksi untuk Guru Penggerak di jenjang SMK baru dimulai pada angkatan keempat. Ditargetkan, jumlah Guru Penggerak hingga akhir 2024 mencapai 405 ribu orang.

“Dari angkatan ke angkatan, sasaran dari implementasi Guru Penggerak ini berlipat-lipat. Di angkatan 1 sampai 3 ada 2.800 orang per angkatan. Lalu di angkatan 4 sampai 6 ada 8.000 orang, dan sampai nanti di akhir tahun 2024 kita menargetkan 405.000 Guru Penggerak,” tutur Praptono.

Ia lalu menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam menyukseskan dan mengembangkan Program Guru Penggerak. Salah satu caranya, kolaborasi dalam aspek anggaran. Saat ini, seluruh pembiayaan Program Guru Penggerak dibiayai oleh pemerintah pusat.

“Aspek anggaran sangat penting sehingga kita bisa mengimplementasikan lebih baik dan bersinergi dengan pemda. Hasil evaluasi kami bahwa ada potensi di daerah yang bisa kita kapitalisasi untuk bisa lebih mendorong implementasi pendidikan Guru Penggerak, jadi bisa bersama-sama antara pemerintah pusat dan daerah,” katanya.

Menurut Praptono, kolaborasi menjadi hal penting, karena sektor pendidikan adalah kebijakan yang sudah diotonomikan ke daerah, maka pemerintah pusat akan lebih memainkan peran untuk mendorong dan menguatkan potensi yang ada di daerah.

Pendidikan Guru Penggerak angkatan 1 sampai 3 bisa menjadi praktik baik dan membuktikan bahwa Indonesia memiliki guru-guru berkualitas dari pelatihan yang dirancang dan diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek.

“Dengan praktik baik ini saya yakin daerah akan terpanggil untuk mengalokasikan APBD-nya sehingga ketika sasaran kita semakin besar maka pembiayaan akan bisa didukung dan didorong pemerintah secara bersama-sama,” katanya.

Baca juga: Ikut AN 2021, Ini Tata Tertib Peserta Asesmen Nasional

Cerita para pendidik di Program Guru Penggerak

Animo tinggi terhadap Program Guru Penggerak juga diakui oleh Muhammad Takdir, Guru SMAN 6 Wajo, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Takdir yang juga hadir dalam Silaturahmi Merdeka Belajar 7, merupakan salah satu Guru Penggerak angkatan pertama dari Kabupaten Wajo. Ia mengatakan, Kabupaten Wajo termasuk daerah sasaran Program Guru Penggerak angkatan 1 dan 4.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com