Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Jadi Kepala Sekolah, Mendikbud: Harus Jadi Guru Penggerak

Kompas.com - 13/02/2021, 06:33 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Mendikbud Nadiem Makarim menyampaikan para guru yang tergabung dalam program Guru Penggerak memiliki kesempatan untuk menjadi kepala sekolah.

Guru Penggerak merupakan program yang dirancang untuk memberikan pembekalan kompetensi kepada guru jenjang TK/PAUD hingga SMA.

Baca juga: Tinjau Sorong, Mendikbud Ajak Guru Honorer Jadi PPPK

Hal itu bertujuan guna menyiapkan pemimpin pembelajaran masa depan.

"Ke depan, kalau mau punya karir sebagai kepala sekolah, harus ikut Guru Penggerak, karena ini bukan cuma program penguatan, tapi juga kepemimpinan," ucap Nadiem dalam keterangan resminya, Sabtu (13/2/2021).

Untuk angkatan pertama, program Guru Penggerak dibatasi hanya untuk 2.800 orang.

Selanjutnya, dia memastikan kuota program Guru Penggerak akan ditambah, seiring dengan tingginya minat para guru.

Dia berharap dengan mengikuti program Guru Penggerak, guru dapat mengubah pola pikir untuk selalu mengutamakan siswa dalam proses pembelajaran.

Baca juga: Mendikbud: Siswa Papua Barat Senang Sudah Belajar Tatap Muka

"Lewat Guru Penggerak, bukan mau mengajari jadi guru. Semua guru tahu ada yang tidak beres dengan cara kita mengajar. Prosesnya ada yang salah. Jadi tugas kita memerdekakan insting guru," tegas dia.

Banyak peroleh manfaat

Calon Guru Penggerak dari SMPN 9 Kota Sorong, Elis Franciska menyatakan, ada begitu banyak manfaat yang diterima sebagai peserta Guru Penggerak.

Lewat pendidikan guru penggerak, Franciska menyadari selama dirinya mengajar belum sesuai dengan filosofi mengajar Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara.

"Ketika kami ikut program Guru Penggerak, kami jadi mau berubah," kata Franciska.

Selain itu, Franciska juga sudah mensosialisasikan kepada guru di tempat dirinya mengajar terkait ilmu yang didapat ketika menjadi guru penggerak.

"Ada 52 ornag yang kami beri tahu. Kita kasih tahu apa itu Guru Penggerak, ternyata apa yang kami lakukan ke siswa itu jauh dari yang seharusnya dilakukan Guru Penggerak," tegas dia.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Iwan Syahril menambahkan, daerah Sorong, Papua Barat termasuk angkatan pertama dalam program Guru Penggerak.

Hingga saat ini, kata Iwan, ada 15 guru dari berbagai sekolah di Kota Sorong sedang menjalani pembekalan kompetensi Guru Penggerak selama sembilan bulan ke depan.

Baca juga: Nadiem Makarim: Seleksi Guru PPPK Tidak Berdasarkan Lama Mengajar

"Tahun depan ada lagi. Jadi totalnya ada enam angkatan. Setelah enam angkatan, akan balik lagi ke kota yang sama. Tapi untuk tahun ini sudah tutup," tukas Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com