Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UB Ciptakan Gelfoam dari Biji Alpukat dan Kulit Udang

Kompas.com - 26/08/2021, 11:13 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Buah alpukat dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Selain daging buahnya yang mengandung lemak baik yakni lemak tak jenuh tunggal, bijinya juga memiliki banyak manfaat lho.

Ada beberapa manfaat biji buah alpukat bagi kesehatan, antara lain mencegah penyakit tekanan darah tinggi, mengatasi penyakit maag hingga bisa menjaga daya tahan tubuh.

Namun berkat penelitian lebih lanjut yang dilakukan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), berhasil mengubah biji buah alpukat menjadi inovasi berupa gelfoam.

Inovasi ini bisa membantu penyembuhan luka pasca-ekstraksi gigi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2018, prevalensi pencabutan gigi di Indonesia mencapai 7,9 persen.

Baca juga: Kisah Kasim Arifin, Jalani KKN Selama 15 Tahun di Pelosok Pulau Seram

Biji buah alpukat jadi gelfoam

Keberadaan gelfoam atau gelatin foam dapat mengontrol perdarahan pascapencabutan gigi dalam waktu kurang dari 10 menit.

Lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi yang terlibat dalam penelitian ini yakni Oliresianela, Esra Kusteniuk Simanjuntak, Fiorina Divasinta Mirelia Marsudi, Langit Jingga dan Nabila Oktavina Dwiputri.

Menurut Esra, spons gelatin ini berasal dari gelatin murni yang berbentuk spons lentur, berpori dan mudah menyerap.

Selain memanfaatkan biji alpukat, dalam penelitian ini juga memanfaatkan kulit udang. Pemanfaatan kulit udang ini dilatarbelakangi, Indonesia merupakan negara penghasil udang ketiga di dunia.

Baca juga: Harus Bergelar Master, Guru Jadi Kunci Sukses Pendidikan di Finlandia

Kulit udang mencapai 45-55 persen berat total dengan nilai ekonomis yang rendah. "Kulit udang dianggap sebagai limbah padahal mengandung kitin yang dapat menghasilkan kitosan," ujar Esra seperti dikutip dari laman Universitas Brawijaya, Rabu (25/8/2021).

Keistimewaan kitosan

Esra menerangkan, kitosan memiliki berbagai keistimewaan, antara lain:

1. Bersifat antioksidan.

2. Antibakteri.

3. Antiinflamasi.

4. Dapat menjadi agen penggumpal.

5. Dapat diserap oleh tubuh.

Baca juga: Belajar Sesuai Karakter Anak Jadi Hal Penting Pendidikan di Finlandia

Alternatif penyembuhan luka pascapencabutan gigi

Esra menambahkan, kombinasi kitosan dan molekul bioaktif dari hasil penelitian yang dilakukan mendatangkan sejumlah manfaat, seperti:

  • Meningkatkan sifat mekanik.
  • Penyerapan protein.
  • Biomineralisasi.

"Oleh karena itu, kami mengombinasikan kitosan dengan molekul bioaktif dari ekstrak biji alpukat," ungkap Esra.

Fiorina menambahkan, biji alpukat mengandung minyak atsiri, senyawa bioaktif, serat, dan sumber karbon hingga 15 persen total berat dan dapat menjadi alternatif obat berbagai penyakit.

"Belum tersedianya produk komersial gelfoam berbahan herbal mendorong kami menciptakan inovasi ini," beber Fiorina.

Baca juga: Schlemmer Automotive Indonesia Buka Lowongan Kerja SMA/SMK dan S1

Dengan menginovasikan kombinasi kitosan dan bahan aktif ekstrak biji alpukat untuk menunjang daya guna gelfoam.

"Inovasi ini diharapkan dapat menjadi alternatif penyembuhan luka pasca pencabutan gigi," tutup Fiorina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com