Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2021, 15:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada efek samping cukup serius kalau kita membiarkan gigi yang terinfeksi atau gigi mati berada di dalam mulut.

Mungkin kita berpikir, dibiarkan sebentar nyerinya akan hilang. Atau tidak nyeri pun, jangan asal diabaikan.

Padahal, kondisi seperti ini perlu penanganan berupa perawatan saluran akar tanpa perlu mencabut gigi.

“Sekarang, dengan perkembangan ilmu dan teknologi kita bisa merawat gigi ini diawetkan, sehingga tidak harus dicabut,” kata dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Unpad), Anna Muryani, dilansir dari laman Unpad.

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Obat Herbal Penurun Asam Urat

Dijelaskan Anna, melalui perawatan saluran akar, dokter gigi berupaya agar saluran akar kembali bersih atau steril.

Jika sudah bersih, perawatan selanjutnya dapat dilakukan seperti menambal atau membuat jaket gigi.

Adapun ciri dari gigi mati di antaranya adalah terdapat perubahan pada warna gigi, muncul lubang, serta memiliki rasa yang tidak nyaman di mulut.

Gigi mati pun dapat mengakibatkan bau mulut, bengkak pada gusi, dan menimbulkan rasa sakit.

Jika gigi mati tidak ditangani, akan berdampak buruk pada kesehatan. Di antaranya bisa mengakibatkan infeksi sinus.“Bisa menyebabkan infeksi sampai ke atas, ke hidung,” kata Anna.

Selain itu, gigi mati yang tidak ditangani juga dapat menyebabkan nanah menyebar, bahkan mengakibatkan bentuk muka asimetris.

Kalau wajah tidak asimetris, tentu membuat kepercayaan diri seseorang akan tampilan diri sendiri makin berkurang. Tentu hal ini membuat siapapun tidak nyaman.

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Minuman Penurun Gula Darah Berbasis Rempah

Dampak lain juga bisa membuat gusi bengkak, kehilangan tulang, lubang gigi yang semakin besar, dan iritasi jaringan lunak.

Selain perawatan saluran akar, penanganan gigi mati juga dapat dilakukan dengan mencabutnya.

Menurut Anna, jika gigi tersebut dicabut, sebaiknya dipasang gigi tiruan agar ke depannya tidak menimbulkan efek buruk, seperti terjadi drifting atau perubahan posisi gigi.

Gigi tiruan pun tidak bisa mampu menggantikan kondisi gigi asli. Utamanya saat mengunyah makanan, akan ada sensasi yang berbeda saat memakai gigi tiruan dibandingkan gigi asli.

“Makanya pengawetan gigi atau merawat gigi agar saluran akarnya menjadi bersih kembali, abses atau nanahnya menghilang, itu sekarang berkembang sangat pesat,” ungkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com