KOMPAS.com - Belakangan, masyarakat dihebohkan dengan pendapat seorang dokter yang menyatakan pasien Covid-19 meninggal akibat interaksi obat yang menyebabkan asidosis laktat.
Adanya hal itu direspon oleh Pakar Fakultas Kedokteran Unair Meity Ardiana.
Baca juga: Guru Besar UGM: Interaksi Obat Tak Picu Pasien Covid-19 Meninggal
Menurut dia, saat ini belum ada bukti ilmiah bahwa kombinasi obat pada pasien Covid-19 menyebabkan asidosis laktat.
"Penyebab asidosis laktat itu bermacam-macam dan kita harus memahami patofisiologi terjadinya asidosis laktat sebelum serta-merta menyimpulkan penyebab asidosis laktat pada pasien Covid-19 adalah karena interaksi obat," kata dia melansir laman Unair, Senin (19/7/2021).
Dia menuturkan, ketika seseorang terinfeksi Covid-19, kekurangan oksigen yang terjadi pada derajat sedang hingga berat dapat menyebabkan timbulnya asidosis laktat.
Di sisi lain, asidosis laktat yang terjadi dapat menyebabkan peningkatan keasaman darah yang juga dapat memperberat kondisi pasien seperti sesak nafas atau penurunan kesadaran.
Sehingga, dapat disimpulkan jika kondisi Covid-19 dan asidosis laktat saling memperberat satu sama lain.
Terkait interaksi obat, dia menjelaskan, setiap dokter yang memberi peresepan obat pada pasien tentu sudah menimbang manfaat maupun risiko interaksi obat yang dapat terjadi.
Dokter, sambung dia, akan memilih golongan obat dengan risiko interaksi paling minimal bagi pasien.
Dia juga mengatakan, obat yang perlu dikonsumsi antara satu pasien Covid-19 dengan pasien lainnya tentu berbeda.
Baca juga: ASI Bisa Naikkan Imunitas dan Antibodi Covid-19, Ini Kata Profesor IPB
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.