Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalbis Institute dan I3L Bentuk Sentra Vaksinasi untuk Perkuat "Herd Immunity"

Kompas.com - 07/07/2021, 09:35 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah terus menggenjot vaksinasi kepada masyarakat guna membangun herd immunity atau kekebalan kelompok. Mendukung percepatan hal tersebut, Kalbis Institute berkolaborasi bersama Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L) membangun sentra vaksin.

Naik Henokh Parmenas, Rektor Kalbis Institute, melalui rilis resmi (6/7/2021) berharap Kalbis Sentra Vaksinasi ini bisa menjadi salah satu pilar penting dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan setelah pandemi khususnya dalam bidang pendidikan dan ekonomi di Indonesia.

Naik Henokh Parmenas berharap dapat membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok, sebagai perlindungan bagi para lansia serta orang yang belum divaksin.

”Kami berharap agar dapat mempercepat herd immunity untuk melindungi masyarakat dengan vaksin. Kalbis Institute berkomitmen untuk berkontribusi penuh dalam penanganan Covid-19 ini termasuk dalam proses pemulihan setelah pandemi ini," ungkap Naik Henokh Parmenas.

Vaksin digunakan dalam sentra vaksin ini adalah Sinovac dan diberikan kepada masyarakat umum khususnya tenaga pendidik, mahasiswa, serta korporasi.

Target 3 ribu vaksinasi

Raymond Christanto, Brand Communications Manager Kalbis Institute dan Panitia Penyelenggara, mengungkapkan pihaknya menargetkan penyaluran 3.000 vaksin yang akan berjalan dalam kurun waktu 4 hari dan terbagi menjadi dua sesi.

Baca juga: SD di Cempaka Putih dan Johar Baru Disulap Jadi Sentra Vaksinasi

“Sentra Vaksinasi di Kalbis ini menargetkan 3.000 orang dalam kurun waktu empat hari. Harapannya kami bisa mencapai jumlah tersebut agar semua orang dari berbagai kalangan bisa divaksin demi mengejar percepatan," ungkapnya.

Raymond menambahka, “kita membagi program vaksin ini di pagi hari dan siang hari guna meminimalisir terjadinya kerumunan untuk mengikuti protokol yang dianjurkan oleh pemerintah,”

Syarat yang diberikan untuk menerima vaksin ini berusia 18 tahun ke atas dan menunjukkan KTP. Para calon penerima vaksin Covid-19 nantinya akan melalui proses asesmen dan verifikasi data terlebih dahulu dengan mempertimbangkan ketersediaan vaksin di daerah.

Setelah menerima vaksin, mereka lantas akan menjalani observasi sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.

Iwan Surjawan, Rektor i3L menjelaskan vaksinasi Covid-19 ini membutuhkan 2 kali dosis injeksi. Yang pertama untuk memicu respons imun, dan yang kedua untuk respons imun yang dikembangkan.

“Jangka waktu vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama ke dosis kedua adalah 28 hari , diharapkan sebelum pemberian dosis kedua, masyarakat tetap menjaga protokol karena dibutuhkan waktu berminggu-minggu bagi tubuh untuk membangun antibodi setelah divaksinasi,” jelas Iwan.

Dengan adanya vaksinasi ini diharapkan tubuh lebih kuat terhadap paparan virus Covid-19 sehingga apabila tetap tertular, sakitnya ringan dan tidak mengalami gejala berat.

“Antusiasme masyarakat terhadap penyelenggaran program vaksin Covid-19 ini juga tergolong tinggi, sejak pukul 08.00 WIB, masyarakat sudah berduyun-duyun datang mengantri bergiliran untuk mendapatkan vaksin,” ungkap Iwan.

“Besar harapan kami agar para masyarakat tetap menjaga jarak selama proses vaksinasi ini, karena antibodi baru akan terbentuk sempurna dan bekerja dengan baik melawan paparan virus Covid pada hari ke-28”, ujar Iwan mengingatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com